Amalan Ringan, Berat di Timbangan (Bagian 4)
Oleh: Tito Yuwono
Kalimat tauhid
Laa ilaaha illallah
Dzikir paling utama
Bagi para hamba
Kalimat tauhid
Laa ilaaha illallah
Dipenghujung hidup membacanya
Mendapat balasan surga
Tauhid adalah pondasi dalam beragama dan berkehidupan. Tauhid adalah tujuan manusia dan jin diciptakan. Beribadah kepada Allah semata. Sebagaimana dalam surat Adzariat ayat 56,
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (hanya) kepada-Ku.”
Maka fondasi dan penggerak beribadah adalah tauhid yakni mengesakan Allah Ta’ala. Didasari karena Allah Ta’ala semata. Kedudukan tauhid sangat agung, begitu juga kalimat tauhid. Kalimat tauhid adalah pernyataan dan pengakuan seoarang hamba, bahwasanya tidak ada sesembahan yang hak disembah kecuali hanya Allah.
Kalimat tauhid ini merupakan seutama-utama dzikir, sebagaimana Hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ
Artinya: “Dzikir yang paling utama adalah bacaan laa ilaaha illallah, dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah.” (HR Imam Tirmidzi)
Kalimat laa ilaaha illallah mengantarkan masuk surga, berdasarkan hadis Nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: “Barang siapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal) adalah laa ilaaha illallah, maka dia masuk surga.” (HR Imam Abu daud)
Maka berdzikir laa ilaaha illallah dengan lirih dan penuh penghayatan akan memperteguh tauhid. Orang yang meninggalnya dalam keadaan bertauhid, Insyaa Allah akan masuk surganya Allah Ta’ala. Dan tauhid ini akan menjadi energi penggerak untuk amal kebaikan lainnya.
Banyak sekali fadhilah tauhid, diantranya adalah:
Fadhilah pertama, orang yang bertauhid akan diberikan petunjuk oleh Allah Ta’ala serta diberikan rasa aman. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Quran Surat Al-Anam ayat 82:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
Artinya: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Fadhilah kedua, orang yang bertauhid akan diberikan pertolongan dan kejayaan oleh Allah Ta’ala. Sebagaiaman dalam Quran Surat Annur ayat 55:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Fadhilah ketiga, Allah Ta’ala akan ampuni dan hapuskan dosa-dosanya, Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Artinya: “Allah Tabaraka wa Ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Imam Tirmidzi)
Fadhilah keempat, Allah Ta’ala akan memberikan pahala bagi orang yang bertauhid. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: “Barangsiapa yang meninggal dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga” (HR Imam Muslim.
Demikianlan banyak sekali fadhilah dari tauhid. Dan tauhid ini akan semakin kokoh dan kuat dengan berdzikir laa ilaaha illallah, disertai dengan memahami dan menghayati maknanya.
Kalau ada fenomena masih ada orang melakukan kesyirikan walaupun sering mengucapkan lafaz ini, maka ada kemungkinan mereka tidak memahami makna yang dikandungnya sehingga tidak sampai ke hati. Tidak satunya antara hati, kata, dan perbuatan.
Demikian tulisan singkat ini, semoga kita bisa mengamalkan dzikir singkat ini betul-betul dengan penuh penghayatan dan pemaknaan sehingga memperkokoh tauhid kita serta mendapatkan fadhilah yang sangat besar ini. Dan diakhir hayat kita, semoga diberikan husnul khatimah dengan melafazkan kalimat laa ilaaha illallah.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta