• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Maret 26, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Instruktur: Tombak dan Muara Perkaderan Ikatan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
3 Februari, 2023
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Najih Prasetyo

Najih Prasetyo dalam Stadium Generale IMM Surakarta Foto SM

Share

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi perkaderan, memiliki peran vital dalam mencetak kader-kader ideologis yang siap menghadapi tantangan zaman. Selain itu merawat marwah perkaderan Ikatan, juga menjadi hal yang harus menjadi perhatian kader IMM, terkhusus Instruktur.

Menurut mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Najih Prasetyo, S.Hi., M.H., Instruktur adalah tombak dan muara dari perkaderan IMM.

Baca Juga

Spiritualitas yang Terkoyak, Perlu Peran Muhammadiyah Mengatasinya

Reaktualisasi Islam Berkemajuan dalam Kehidupan Berbangsa

Materi tersebut disampaikan pada saat Stadium Generale yang di selenggarakan oleh Pimpinan Cabang IMM Kota Surakarta yang berlokasi di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakata.

“Secara garis besar, Instruktur harus menjadi role model dan menjadi panutan bagi kader-kaderya,” ungkap Najih pada Jumat, (27/01).

Menurutnya, Instruktur harus bisa segalanya seperti buku berjalan ataupun seorang malaikat.

“Sehingga dari segi kemampuan, perbaiki profil Instruktur terlebih dahuku. Jika tidak memiliki kapasitas yang memadai, jangan bicara jauh-jauh tentang intelektualitas,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa seorang Instruktur memiliki tanggung jawa domino, falsafah perkaderan yang di emban sebagai uswatun khasanah.

“Maka dalam organisasi perkaderan tidak mengenal dengan istilah seleksi alam, banyaknya jumlah kader yang bertahan tergantung bagaimana transfer keberhasilan seorang Instruktur,” tambahnya.

Di era digital, lanjutnya, menjadi sebuah keharusan untuk mengkolaborasikan perkaderan dengan digitalisasi untuk menjadikan sinar kesinambungan dalam pergerakan IMM sendiri. (Fika/Riz)

Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Spiritualitas yang Terkoyak, Perlu Peran Muhammadiyah Mengatasinya
Berita

Spiritualitas yang Terkoyak, Perlu Peran Muhammadiyah Mengatasinya

26 Maret, 2023
Reaktualisasi Islam Berkemajuan dalam Kehidupan Berbangsa
Berita

Reaktualisasi Islam Berkemajuan dalam Kehidupan Berbangsa

26 Maret, 2023
Mencari Jalan Digital IMM
Opini

Mencari Jalan Digital IMM

26 Maret, 2023
Next Post
Meninggal

Fadhilah Berkaitan dengan Hari Jumat

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In