• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Maret 23, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Masih Perlu Diperkuat, Generasi Muda Muhammadiyah Miliki Pemahaman Zakat Cukup Baik

Lazismu Paparkan Hasil Survei Indeks Literasi Zakat 2022

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
18 Maret, 2023
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Masih Perlu Diperkuat, Generasi Muda Muhammadiyah Miliki Pemahaman Zakat Cukup Baik
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Untuk mengukur tingkat kepahaman masyarakat mengenai zakat, Lazismu menggunakan instrumen yaitu Indeks Literasi Zakat (ILZ) berdasarkan kajian dari Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (PUSKAS BAZNAS).

ILZ ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program-program edukasi zakat yang dilaksanakan lembaga zakat berhasil dijalankan, sehingga ke depan program yang disusun akan lebih efektif. Hasil dari pengukuran ini pun disampaikan melalui diskusi dengan tema “Yang Muda Yang Beraksi!”.

Baca Juga

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

Diskusi ini berlangsung secara daring pada Jumat (17/03). Acara ini menghadirkan Sita Rahmi BS (Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah), Amelia Fauzia (Peneliti Filantropi Islam/Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah), Beta Pujangga Mukti (Dai Muda/Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah), Barry Aditya (Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah), dan Kusuma Dyah Sekararum (Youth Leaders Ashoka Indonesia).

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais saat membuka acara ini menyampaikan pentingnya riset atau data sebagai elemen dalam suatu gerakan, dalam hal ini gerakan filantropi. Hasil dari riset tersebut dapat menjadi rujukan dalam mengambil langkah-langkah pada gerakan filantropi. “Harapannya tentu hasil riset ini menjadi terobosan untuk lebih memasifkan gerakan zakat pada generasi Z dan Milenial, tentunya dengan berkolaborasi bersama angkatan muda Muhammadiyah,” ujarnya.

Lebih jauh Rais mencontohkan bahwa gerakan zakat di kalangan muda kini telah menjadi kontekstual. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya berbagai gerakan ‘crowdfunding’ atau penghimpunan dana dalam membantu penyelesaikan permasalahan sosial. Hal ini kontras dengan maraknya media sosial yang pada sisi lain menjadi wadah untuk memamerkan gaya hidup kaum muda di tengah masih banyaknya kemiskinan.

Ia pun berharap agar referensi zakat yang dimiliki generasi muda dapat mendorong gerakan atau inovasi sosial dalam rangka ikut serta mengentaskan kemiskinan dan menegakkan keadilan sebagaimana perintah Al-Qur’an.

“Setelah sholat tentu zakat. Kita melihat bagaimana satu rangkaian ibadah ini yang vertikal harus ada tanggung jawab sosial, harus memiliki satu bentuk horizontal dalam mendorong adanya solidaritas sosial di tengah masyarakat,” harap Rais.

Terakhir, kepercayaan harus dibangun di lembaga filantropi. Kepercayaan tersebut berupa keyakinan di tengah masyarakat bahwa harta yang dititipkan dapat didistribusikan dan memberikan manfaat yang nyata. “Ini bisa digali, bagaimana generasi Z memiliki suatu pendekatan yang bisa disentuh lewat sisi humanistik. Pengemasan gerakan zakat bisa menggunakan media sosial yang efektif tentu akan bisa menyentuh bagaimana mereka bisa berpartisipasi dalam gerakan zakat yang diinisiasi oleh Lazismu,” pungkasnya.

Hasil Laporan Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah 2022 dipaparkan oleh Sita Rahmi BS selaku Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah. Riset ini menjadi penting berdasarkan 4 hal. Pertama, potensi zakat di Indonesia cukup besar namun capaian belum optimal. Kedua, literasi atau pengetahuan berpengaruh kepada kesadaran, intensi dan perilaku (Theory of Planned Behavior).

Termasuk perilaku berzakat atau berderma. Ketiga, jumlah penduduk generasi Z dan Milenial sebagai kelompok mayoritas di Indonesia berdasarkan data BPS 2020. Generasi muda adalah generasi kunci yang akan menjadi Muzakki dan penggerak masa depan. Keempat, perlu dirumuskan peran generasi muda dalam gerakan zakat baik sebagai objek atau subjek dakwah. Strategi lintas Majelis, Lembaga, dan Ortom (MLO) di Muhammadiyah berdasarkan amanah Muktamar 48.

Sita kemudian mengungkapkan beberapa temuan dalam survei yang digagas oleh R&D Lazismu PP Muhammadiyah, di antaranya yaitu generasi muda Muhammadiyah memiliki pemahaman mengenai zakat yang cukup baik. Sementara itu, materi tentang penghitungan dan objek zakat masih perlu diperkuat.

Dalam sosialisasi zakat, pendekatan humanistik lebih cocok untuk generasi Z dan pendekatan transaksional lebih cocok untuk generasi Milenial. Terkait sumber informasi zakat, infak, dan sedekah di kalangan anak muda, media sosial menjadi yang utama.

Selain itu, lanjut Sita, gerakan berinfak lebih sering dilakukan daripada berzakat dan disalurkan melalui masjid atau mustahik. “Era sudah digital tapi membayar zakat tetap dalam bentuk tunai karena masih banyak yang belum menunaikan zakat di lembaga zakat. Program pendidikan dan ekonomi pun menjadi yang paling banyak diminati oleh responden pada semua generasi,” ungkap Sita.

Ada beberapa hal yang kemudian menjadi rekomendasi dari hasil survei ini, di antaranya adalah pengukuran Indeks Literasi Zakat (ILZ) di Muhammadiyah perlu dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan pemahaman zakat warga persyarikatan secara umum atau spesifik generasi muda.

Strategi edukasi zakat yang melibatkan generasi muda sebagai sasaran dakwah sekaligus penggerak juga perlu dirumuskan. Selain itu juga perlu disusun kurikulum zakat yang menyenangkan bagi terutama prioritas materi yang kurang dikuasai generasi muda serta perlu diperhatikan psikologi komunikasi dakwah zakat berdasarkan karakteristik tiap segmen generasi. (Riz)

Tags: Lazismumuhammadiyahzakat
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik
Berita

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

22 Maret, 2023
Idul Fitri Diprediksi Berbeda, Haedar Nashir Beri Wejangan Sarat Makna
Berita

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

22 Maret, 2023
LDK PP Muhammadiyah Gelar Pra Raker, Ini Gambaran Programnya
Berita

LDK PP Muhammadiyah Gelar Pra Raker, Ini Gambaran Programnya

22 Maret, 2023
Next Post
Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Resmi Miliki Profesor Ahli Gizi

Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Resmi Miliki Profesor Ahli Gizi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In