BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Upacara penyambutan dan serah terima santri baru Muhammadiyah Borading School (MBS) Zam-Zam Cilongok, Banyumas Tahun Ajaran 2024 -2025 berlangsung khidmat. Kegiatan dilaksanakan di Aula Fadhillah Kampus 2, pada Ahad (15 Muharram 1446 H/ 21 Juli 2024). Santri berjumlah 602 orang yang diserahkan secara simbolis oleh perwakilan wali santri kepada Direktur MBS Zam-Zam, Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd.
Prosesi peresmian menjadi santri baru MBS Zam-Zam ditandai dengan pengenaan jas almamater oleh Kepala SMP MBS Zam-Zam Utadzah Evy Nurhidayati, S.Pd., bagi santri putri dan Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh., M.H. kepada santri putra yang diikuti oleh semua santri. Adapun pengalungan co-card dilakukan oleh Direktur MBS Zam-Zam kepada perwakilan santri.
Dalam sambutannya, Direktur MBS Zam-Zam bersyukur karena para santri yang mondok di pesantren yang dipimpinnya ini insya Allah para calon ulama dan zu’ama yang berasal dari sembilan provinsi di seluruh Indonesia. Sebaran asal santri itu meliputi Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Tengah, Lampung, Papua, dan Papua Barat.
“Ahlan wa sahlan wa marhaban, bapak-ibu selamat datang di kampus tercinta MBS Zam-Zam. Selamat datang juga para calon-calon ulama dan calon-calon zuama yang hadir dengan total untuk santri SMP sebanyak 335 anak dan santri SMA MBS Zam-Zam sebanyak 267 anak,” sambut Direktur yang diikuti aplous tepuk tangan hadirin.
Diharapkan oleh Ustadz Arif, bahwa santri baru ini tidak lain kader bagi kita semua. Baik kader persyarikatan dan kader bangsa yang insya Allah memiliki masa depan cerah. Dengan hadirnya mereka di MBS Zam-Zam insya Allah kelak dapat mengubah dunia.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cilongok, Ir. Wahyudianto. Sedangkan khutbah ta’aruf oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas, Drs. H.M. Djohar, M.Pd.
Dalam tausiyahnya, Ketua PDM menjelaskan mengenai delapan alasan orang tua mempercayakan pesantren sebagai tempat untuk mendidik putra-putrinya. Yaitu pembentukan karakter yang kuat; Pendidikan agama yang kuat; Lingkungan yang kondusif; Pembelajaran yang intensif; Kemandirian yang tinggi; Persaudaraan yang erat; Pengembangan potensi diri dan Pengalaman hidup yang berharga.
“Sekolah di pondok pesantren akan memberikan pengalaman hidup yang berharga bagi siswa. Mereka akan belajar untuk hidup mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menghargai orang lain dan membangun persaudaraan yang erat. Pengalaman hidup yang berharga ini akan membantu siswa untuk tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” urainya.
Kegiatan diawaali dengan pembukaan, gema wahyu ilahi, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Sang Surya,dan Mars Zam-Zam. Setelah itu ada penampilan tari Saman. Hadir dalam kegiatan ini sejumlah personil Badan Pembina Pesantren, jajaran pimpina MBS Zam-Zam, Dikdasmen dan PNF PCM Cilongok dan Forkompincam Cilongok. * (hamidin)