Abdul Mu’ti: Perkuat Kultur Dakwah sebagai Identitas Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
462
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., berpesan pada seluruh warga persyarikatan agar membangun dan memperkuat kultur dakwah di Muhammadiyah agar tidak kehilangan indentitasnya.

“Kita semua sudah membahas dakwah kultural, kita harus memperkuat kultur dakwah di Muhammadiyah, jangan hilangkan identitas dalam berdakwah,” kata Mu’ti.

Pesan itu ia sampaikan saat menutup rangkaian Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah 1445 H dengan tema "Dakwah Kultural : Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah" yang berlangsung sejak tanggal 18-20 Maret 2024 dan dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nasir, M.Si., di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (20/03/2024).

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., yang juga ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMJ menyebut kultur dakwah Muhammadiyah di era yang serba berubah itu, harus hidup. Hidup yang pertama dimaksud ialah hadirnya dakwah Muhammadiyah yang menjawab tantangan dengan solutif, membawa kebaruan, responsif, antisipatif, dan rahmata lil ‘alamin, Muhammadiyah for all.

Kedua, inklunsif Muhammadiyah untuk semua kalangan. Ketiga, dinamis, kreatif, menggerakkan, multi-channel dan aktif mengembangkan berbagai pandangan dan pendekatan ajaran islam sehingga bisa diterima masyarakat. Berikutnya adalah dakwah unggul yang berarti berkemajuan.

“Dakwah yang unggul senantiasa menjadi model dan referensi bagaimana model-model dakwah menunjukkan kualitas dan posisi Muhammadiyah dalam melakukan berbagai kegiatan pelayananan,” ungkap Mu’ti.

Selain itu, Mu’ti mengatakan kultur dakwah Muhammadiyah juga populis. Muhammadiyah perlu memiliki keluwesan dalam berdakwah sehingga memudahkan dan memberikan kemudahan.

“Maka dari itu, setelah acara pengkajian ini kita memiliki spirit baru untuk lebih yakin terhadap Muhammadiyah sebagaimana percaya diri untuk mendwakwahkan Islam dengan gerakan Muhammadiyah,”.

Mu’ti juga berpesan agar warga persyarikatan tidak pesimis dan harus confident tetapi tidak boleh over confident, itu merupakan wujud ikhtiar agar senantiasa menghadirkan Islam di masyarakat yang sesuai tujuan yaitu rahmatan lil alamin.

Pada penutupan acara itu, Mu’ti mewakili PP Muhammadiyah menyampaikan ucapan terima kasih untuk UMJ sebagai tuan rumah dan seluruh narasumber yang memberikan pencerahan pada seluruh peserta pengkajian yang merupakan pimpinan di tingkat wilayah, daerah, cabang, amal usaha hingga organisasi otonom.

Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah 1445 H berkolaborasi dengan UMJ, merupakan kegiatan rutin tahunan PP Muhammadiyah dengan tujuan silaturahmi dan konsolidasi ideologi bagi pimpinan persyarikatan dalam rangka aktualisasi dakwah.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari diisi dengan diskusi keilmuan mengenai dakwah kultural dari berbagai narsumber antara lain, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., Ustaz Dr. (HC) H. Adi Hidayat, Lc,MA, Dr. H. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd, Prof. Syafiq A. Mugni, MA., anggota BPH UMJ Prof Dr. H. M. Dien Syamsuddin dan narsumber kompeten lainnya, hingga kiyamulail dan sahur bersama ini diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari jajaran pimpinan, kader dan otonom Muhammadiyah.

Mengubah Mindset

Sebelumnya, saat menjadi narasumber sesi pertama Abdul Mu'ti menyebut berkembangnya teknologi diperkirakan membuat 75% manusia terkoneksi dengan internet. Kepala Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Jakarta sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyebut penting untuk Muhammadiyah mengubah mindset cara berdakwah di masyarakat.

"Kita harus mengubah cara berdakwah dengan semakin banyak menerjemahkan isu-isu besar menjadi suguhan yang menarik lewat platform digital," kata Mu'ti, Senin (18/3/2024)..

Ini menunjukan manusia memiliki jaringan yang saling berkoneksi dan tidak terbatas. Tentunya peningkatan ini juga berdampak terutama pada pemahaman keagamaan, peradaban, kebudayaan antar manusia dan bangsa.
Tentunya, Mu'ti menyarankan untuk Muhammadiyah juga mengubah kultur berdakwah dalam menghadapi masyarakat digital. Jika tidak melakukan perubahan itu maka, Muhammadiyah akan mengalami 3D yaitu degradasi, delusi, dan disrupsi.

"Kita harus melakukan inovasi dan konsisten mempertahankan ajaran Muhammadiyah yang inklusif dengan seluruh lapisan masyarakat," tutur Mu'ti

Pengkajian sesi pertama diisi oleh dua narasumber lainnya yakni Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D., dan Andar Nubowo, Ph.D. Sesi ini membahas Profil Baru Masyarakat dan Perilaku Beragama di Indonesia.

Prof. Burhannudin yang juga direktur lembaga survei Indikator menjelaskan bahwa media sosial memegang peranan penting dalam profil baru masyarakat. Anak muda saat ini menjadi pengguna sosial media paling aktif.

Gerakan dakwah Muhammadiyah harus menjawab tantangan zaman dengan mengangkat isu yang lebih ramah terhadap anak muda. Muhammadiyah harus memiliki pola dakwah dari based on reality menjadi kombinasi offline dan online dengan menyasar seluruh ruang-ruang platform media harus diisi.

Diakhir sesi materi, Andar Nubowo menegaskan bahwa masa depan Islam di Indonesia bergantung pada seberapa moderat Islam akan mempertahankan otoritas keagamaannya. 

Mereka harus secara serius terlibat dalam dakwah Islam yang lebih menarik, menyesuaikan metodenya dengan konteks modern untuk memenangkan pikiran dan hati kaum milenial.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Dua Lembaga Badan Pembantu Pimpinan (BPP) Aisyiyah Sumatera Utara, LBSO ....

Suara Muhammadiyah

10 December 2023

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Berita

ABDYA, Suara Muhammadiyah - Rapai geleng SDIT Muhammadiyah Manggeng tampil untuk menyemarakkan Anjun....

Suara Muhammadiyah

11 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nash....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Berita

BANDAACEH, Suara Muhammadiyah - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Aceh yudisium se....

Suara Muhammadiyah

16 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah