Al-Qur'an sebagai Inspirator Sains dan Saintis Muslim

Publish

12 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
109
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Panitia Ramadhan di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan kajian menjelang berbuka yang ke-11 di Masjid Islamic Center UAD hari Selasa (11/3). Pada kesempatan ini, panitia menghadirkan apt. Lalu Muhammad Irham, M.Farm., Ph.D., seorang akademisi yang menjabat sebagai Kepala Bidang Publikasi Ilmiah UAD sekaligus Dosen Fakultas Farmasi UAD, sebagai pemateri utama. Kajian kali ini mengusung tema "Al-Qur'an: Inspirator Sains dan Saintis Muslim".

Dalam pembukaannya, Lalu mengajak para jamaah untuk bersyukur atas kesempatan berkumpul dalam keadaan sehat dan berpuasa di bulan yang penuh berkah ini. Ia menekankan bahwa Al-Qur'an tidak hanya menjadi pedoman kehidupan dalam aspek spiritual, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sains.

Ia menjelaskan bahwa Al-Qur'an banyak mengandung ayat yang berhubungan dengan fenomena alam dan ilmu pengetahuan. "Dari 6.000 lebih ayat dalam Al-Qur'an, sekitar 800 ayat berbicara tentang ilmu pengetahuan dan alam, sementara hanya 160 ayat yang secara langsung berkaitan dengan hukum dan ibadah," ungkapnya.

Lalu menyoroti bagaimana ayat-ayat dalam Al-Qur'an telah memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan yang kemudian berkembang dalam dunia modern. Sebagai contoh, dalam Surat Ar-Rahman, Allah menyebutkan tentang kemampuan manusia untuk menembus langit dengan ilmu pengetahuan. Hal ini mencerminkan bagaimana manusia dengan ilmu dan teknologi dapat mencapai kemajuan yang luar biasa dalam eksplorasi luar angkasa.

Meski Islam dan sains memiliki hubungan erat, Lalu mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya keterlibatan ilmuwan Muslim dalam pencapaian ilmiah global. "Hampir tidak ada saintis Muslim yang meraih Nobel Prize dalam bidang sains. Bahkan dalam peringkat penguasaan ilmu sains, Indonesia berada pada posisi yang cukup rendah dibanding negara lain," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak generasi muda Muslim lebih tertarik menjadi konten kreator dibanding ilmuwan. "Tidak salah jika ingin menjadi YouTuber atau influencer, tetapi kita juga harus mendorong minat terhadap sains agar umat Islam bisa kembali menjadi pelopor dalam dunia ilmiah," tambahnya.

Sebagai seorang akademisi di bidang farmasi, Lalu juga mengupas tentang perkembangan genetika dalam dunia medis yang sejalan dengan petunjuk dalam Al-Qur'an. "DNA dalam tubuh manusia telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, seperti dalam Surat Al-Mu’minun ayat 12-14, yang menjelaskan proses penciptaan manusia secara rinci. Ilmu pengetahuan modern justru semakin memperkuat kebenaran yang telah diungkapkan dalam Al-Qur'an," paparnya.

Ia juga membahas bagaimana ilmu genetika berperan dalam pengembangan pengobatan presisi (targeted therapy) yang memungkinkan terapi yang lebih efektif berdasarkan susunan genetik seseorang. Sayangnya, kemajuan ini masih banyak didominasi oleh ilmuwan non-Muslim.

Dalam pemaparannya, ia mengajak para jamaah untuk membayangkan bagaimana makanan yang dikonsumsi sehari-hari belum tentu dapat dimetabolisme langsung oleh tubuh. “Bapak ibu, coba bayangkan setiap yang kita makan belum tentu bisa langsung dicerna oleh tubuh. Ada yang mengendap, dan jika dibiarkan tanpa aktivitas fisik yang cukup, maka itu bisa menjadi penyebab penyakit,” ujarnya.

Ia menyoroti tantangan aktivitas fisik di Indonesia yang dinilainya masih terbatas. “Di luar negeri, kita tidak diizinkan menggunakan kendaraan pribadi dengan bebas, sehingga orang dipaksa untuk lebih banyak berjalan. Sementara di Indonesia, struktur transportasi membuat kita lebih sulit bergerak,” jelasnya.

Menurut Lalu, puasa dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara alami. “Ketika kita berpuasa, sel-sel dalam tubuh bekerja lebih optimal untuk memetabolisme lemak yang telah lama mengendap. Ini salah satu hikmah luar biasa dari puasa,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara ilmiah, puasa juga berdampak pada peningkatan kebahagiaan melalui hormon oksitosin. “Setiap Ramadan tiba, kita merasakan kebahagiaan. Ini bukan sekadar perasaan, melainkan ada riset yang membuktikan bahwa saat Ramadan terjadi ledakan oksitosin dalam tubuh, yang membuat kita lebih bahagia dan memperkuat hubungan sosial,” jelasnya.

Selain itu, Lalu menyinggung refleksi tentang perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Ia menyebut bagaimana banyak konsep ilmiah modern yang sebenarnya telah ada dalam Al-Qur’an. “Di luar sana, orang-orang berlomba-lomba mengembangkan teknologi canggih. Bagaimana dengan kita? Di dalam Al-Qur’an ada lebih dari 800 ayat yang berbicara tentang alam dan ilmu pengetahuan, tapi mengapa justru orang-orang luar yang lebih dulu mengaplikasikannya?” katanya.

Ia juga menyinggung tentang simbolisme dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. “Misalnya, di Surat Al-Hadid yang membahas besi. Kata ‘Allah’ disebutkan 26 kali di surat ini, dan secara kebetulan atau tidak, dalam tabel periodik unsur, nomor atom besi (Fe) juga 26. Ini bisa menjadi refleksi bagi kita bahwa ilmu Allah itu luar biasa,” paparnya.

Sebagai penutup, Lalu mengajak para jamaah untuk lebih banyak merenungkan manfaat puasa serta pentingnya kemajuan ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam. “Semoga apa yang kita bahas hari ini dapat meningkatkan keimanan kita, terutama di bulan Ramadan ini, dan mendorong kita untuk menjadi manusia yang lebih bertakwa,” pungkasnya. (Giti/m)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

DEPOK, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok, H. Ali Wartad....

Suara Muhammadiyah

29 January 2025

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) menyelenggarakan workshop publi....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Prof Dr Jebu....

Suara Muhammadiyah

11 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Biro Admisi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar....

Suara Muhammadiyah

24 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad ....

Suara Muhammadiyah

19 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah