Anak Saleh (3)

Publish

8 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
379
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Anak Saleh (3)

Oleh: Mohammad Fakhrudin

Di dalam “Anak Saleh” (AS) 2 telah diuraikan (1) anak bukan barang instan dan (2) gerakan terpadu untuk memperoleh anak saleh. Anak saleh diperoleh melalui proses. Proses itu dimulai sejak laki-laki dan perempuan menjemput jodoh dengan berdoa, didoakan, dan berikhtiar.

Orang tua mereka mendoakannya dan berikhtiar untuk memperoleh cucu saleh. Mereka menjadi patron; teladan dalam hal praktik-baik hidup berkeluarga. Pendek kata, ada gerakan terpadu agar beroleh anak saleh.

Di dalam AS (3) ini diuraikan pentingnya kesehatan secara utuh bagi ibu dan janin.

Sehat secara Utuh

Pasangan suami istri (pasutri) harus sehat secara utuh, yakni sehat fisik dan mental spiritual. Jika hanya sehat fisik, manusia tidak berbeda dengan hewan. Bahkan, manusia dapat jatuh lebih hina daripada hewan ternak sebagaimana dijelaskan di dalam al-Qur’an surat al-A’raf  (7): 179 yang telah sering dikutip dan terakhir dikutip pada AS (1). 

Di dalam kenyataan ada orang yang sehat fisik, tetapi sakit jiwanya. Orang yang sakit jiwanya tidak hanya orang yang gila, baik yang dirawat di rumah sakit jiwa maupun yang “menggelandang” di jalan-jalan, tetapi juga orang yang melakukan korupsi, orang yang tamak kekuasaan, orang yang suka berbohong, dan orang yang melakukan KDRT. Mereka adalah contoh orang-orang yang sakit jiwanya juga karena sesungguhnya hatinya berpenyakit. Sebagaimana telah diuraikan di dalam “Penyakit Lever dan Penyakit Hati” (Suara Muhammadiyah, 4 Juli 2024) bahwa orang yang hatinya berpenyakit adalah orang yang tidak melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi malahan melanggar larangan-Nya. 

Sebagai muslim mukmin, kita  tentu ingin beruntung di dunia dan di akhirat. Agar beruntung, kita diperintah agar memelihara amanah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an surat al-Mukminun (23): 8.

وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ 

"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"

Sementara itu, muslim mukmin dilarang berkhianat sebagaimana dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an surat, misalnya, al-Anfal (8): 27

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَ نْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."

Jika berkhianat, berarti sesungguhnya hatinya berpenyakit. 

Orang yang melakukan korupsi, tamak kekuasaan, berbohong, sombong, dan melakukan KDRT umumnya sehat fisik, bahkan, ada yang cerdas intelektual, cerdas emosi, dan cerdas sosial. Namun, tidak demikian halnya mental spiritualnya. Berkenaan dengan itu, ayah dan lebih-lebih ibu janin harus sehat secara utuh. Mengapa? Kesehatan orang tua dapat sangat berpengaruh terhadap janin. 

Berbeda dengan keadaan orang yang telah diuraikan di dalam paragraf-paragraf sebelum paragraf ini adalah orang yang berkondisi sehat mental spiritualnya, tetapi sakit fisiknya. Cukup banyak orang yang tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai ASN karena sakit, mereka resign. Mereka tidak mau makan gaji buta. Mereka adalah contoh orang yang sakit fisik, tetapi sehat mental spiritualnya.

Ikhtiar Sehat secara Utuh

Islam memberikan panduan hidup sehat secara utuh bagi pasutri. Dalam hal jimak pun, Islam memberikan tuntunan. Ada tuntunan berdoa sebelum dan sesudah jimak. Ada juga tuntunan mandi junub. 

Jika tuntunan itu diamalkan dengan penuh ketaatan, niscaya pasutri memperoleh kenyamanan. Mereka merasakan kenikmatan hidup berkeluarga. Jelas hal itu sangat bermanfaat bagi kesehatan pasutri secara utuh.

Dalam ikhtiar sehat secara utuh, muslim mukmin wajib mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang hidup sehat secara utuh. Pada zaman yang makin modern ini muslim mukmin dimudahkan untuk memperoleh pengetahuan dan menerapkan pengetahuan tersebut. Ada buku, majalah, surat kabar, video yang berisi pengetahuan praktis tentang hidup sehat.

Sementara itu, jumlah rumah sakit makin banyak dan tidak hanya dikelola oleh pemerintah, tetapi juga oleh organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) seperti  Muhammadiyah dan ‘Aisyiah. Kedua ormas itu malahan mempunyai rumah sakit sampai di tingkat kecamatan. 

Layanan kesehatan dengan BPJS Kesehatan makin baik. Rumah sakit yang dikelola oleh masyarakat pun bekerja sama menyelenggarakan layanan BPJS Kesehatan. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan dengan sangat baik. Tambahan lagi, alat kesehatan makin canggih. Mulai pendaftaran hingga hasil pemeriksaan laboratorium dapat diakses secara online.  

Sementara itu, petugas kesehatan makin profesional dan makin mulia akhlaknya. Mereka makin menyadari bahwa berucap dan berperilaku tidak terpuji dapat berakibat fatal. Banyak kasus tindakan dokter, perawat, bidan, dan/atau petugas lainnya yang tidak profesional yang diviralkan. Lebih dari itu, ucapan dan perilaku yang tidak menyenangkan pasien dan/atau keluarganya pun diviralkan.

Dari segi tampilan fisiknya, para pengabdi kesehatan makin banyak yang menggambarkan ketaatannya dalam berislam. Mereka yang mengemban amanah di RSU PKU Muhammadiyah dan RSU ‘Aisyiah lebih-lebih lagi. Berucap salam dengan ramah kepada pasien dan/atau keluarganya ketika bertemu di rumah sakit menjadi bagian akhlak setiap dokter, perawat, dan bidan, bahkan sampai petugas apotek, gizi, pramusaji, parkir, satpam, dan kebersihan. Lebih-lebih lagi, petugas pembimbing rohani.

Tentu idealnya ibu janin memeriksakan kesehatannya sesuai dengan petunjuk kesehatan kepada petugas dan di rumah sakit yang memberikan layanan secara utuh. Banyak praktik-baik yang dilakukan oleh petugas puskesmas dan rumah sakit. Lebih-lebih lagi rumah sakit yang dikelola oleh Muhammadiyah dan ‘Aisyiah.

Banyak indikator layanan kesehatan yang diberikan secara utuh. Di antaranya, azan berkumandang lima waktu dengan muazin yang bersuara merdu. Shalat berjamaah lima waktu dengan imam yang memahami fiqih shalat dan fasih bacaan Al-Qur’annya dan dengan lagu yang merdu terselenggara dengan tertib.

Tidak tertinggal dari rumah sakit itu diperdengarkan muratal dengan qari masyhur dan dengan sound system yang sangat bagus. 

Petugas kesehatan bagian pendaftaran mengawali layanan pendaftaran dengan menyapa pasien dan/atau keluarganya dengan mengucapkan salam sesuai dengan tuntunan Islam. Perlakuan yang demikian mengondisikan pasien dan/atau keluarganya nyaman. 

Ketika ada pasien dan/atau keluarganya yang melakukan kekeliruan, mereka diperlakukan secara manusiawi. Tidak ada bentakan, apalagi kata-kata yang bernilai rasa merendahkan, keluar dari mulut petugas. Jadi, hati pasien dan/atau keluarganya betul-betul dikondisikan nyaman. Dengan kondisi seperti itu, mereka sudah memperoleh sebagian obat sebelum diobati oleh dokter.

Pada awal pemeriksaan, kenyamanan makin dirasakan. Seketika masuk ke ruang pemeriksaan tensi, misalnya, pasien disambut dengan ramah. Petugas pemeriksa tensi itu menjawab salamnya secara utuh, yakni “Alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh”. Tiba saatnya mulai memeriksa tensi, petugas itu mengucapkan kalimat tasmiyah, “Bismillahirrahmanirrahim” dengan fasih dan jelas.

Dokter pun menyambutnya dengan ramah. Dia menjawab salam dengan ramah dan utuh . Ketika akan memulai pemeriksaan, mengucapkan kalimat tasmiyah. Dia mau mendengarkan keluhan pasien dengan sabar. Nasihatnya islami. Selesai memeriksa, dia mengucapkan tahmid. 

Sekarang perempuan muslim mukmin yang menjadi dokter ahli kandungan makin banyak. Bagi ibu muslim mukmin yang hamil dalam kondisi "normal" sehingga dapat memilih tentu merasa lebih nyaman jika memeriksakan kandungannya kepada dokter perempuan juga. Lagi-lagi, kenyamanan ibu hamil pasti berpengaruh baik terhadap janin yang dikandungnya.

Jika akan melahirkan, ibu muslim mukmin pasti merasa lebih nyaman ditolong oleh bidan atau dokter yang taat dalam mengamalkan agama.

Pendek kata, pasien dikondisikan menjadi sehat secara utuh, bukan dibuat sakit, apalagi ditambah penyakitnya. Ibu hamil yang memperoleh layanan sebaik itu, tentu merasa sangat nyaman dan kondisi kejiwaan yang demikian sangat berpengaruh baik kepada janin yang dikandungnya. 

Berucap dan berperilaku baik terhadap orang lain sesungguhnya berucap dan berperilaku baik terhadap diri sendiri. Pasien dan/atau keluarganya yang diperlakukan baik niscaya membalasnya dengan kebaikan. Insan-insan mulia yang bertugas sebagai apa pun yang belum memperoleh jodoh didoakan agar dipertemukan dengan jodoh yang saleh. Mereka yang sudah menikah didoakan agar memperoleh anak yang saleh. Mereka yang berharap mendapat cucu didoakan agar memperoleh cucu yang saleh.

ما شاء الله 
Betapa indahnya hidup sehat secara utuh menurut Islam.

Ada hal yang perlu kita sadari bersama. Dapat saja terjadi pasien justru bertambah sakit akibat layanan buruk dari petugas. Tiba-tiba tensinya lebih tinggi daripada biasanya, nafasnya tersengal-sengal,  dan denyut jantungnya tidak normal karena mendengar ucapan dan/atau mendapat perlakuan tidak sopan.  Misalnya, karena tergesa-gesa pergi ke puskesmas atau rumah sakit, ada salah satu kelengkapan untuk periksa yang tertinggal. Lalu, dia dan/atau keluarganya dimarahi oleh petugas atau malahan tidak mendapat layanan, padahal rumahnya jauh dan sulit dijangkau dari tempat periksa. 

Perlakuan yang demikian pasti membuatnya tidak nyaman. Mungkin dia menyalahkan diri sendiri dan/atau keluarganya. Hal ini jelas berpengaruh tidak baik. Dapat juga dia balik memarahi petugas. Jelas, memarahi diri sendiri dan/atau petugas merupakan tindakan yang tidak sehat dan tidak menyehatkan.

Allahu a’lam


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

CIREBON, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (....

Suara Muhammadiyah

30 November 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Dalam acara Pengajian Khusus bagi anggota Pimpinan Ranting Muhamm....

Suara Muhammadiyah

12 November 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 454 siswa mengikuti Salat Asar yang dilaksanakan di halama....

Suara Muhammadiyah

18 January 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Siswa SMP Muhammadiyah 13 Makassar Muh. Faiz S. Musgamy meraih juara ....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Berita

LANDAK, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah  bersam....

Suara Muhammadiyah

27 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah