Askallos HIMAPSI UM Bandung Angkat Isu Pendidikan dan Kesehatan Mental

Publish

4 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
493
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi (HIMAPSI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar acara Askallos bertajuk ”Good Education, Good Mental Health” pada Sabtu (25/01/2025).

Acara ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan UM Bandung dan menjadi bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Psikologi (MAPSI) dan Pembentukan Karakter Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung (PEKAPSIUM).

Ketua pelaksana Abdullah Azzam Asshiddiqy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari masa orientasi mahasiswa baru di program studi Psikologi. Dia menekankan bahwa Askallos menjadi wadah diskusi untuk berbagi pandangan mengenai isu-isu pendidikan dan kesehatan mental.

”Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa pendidikan yang baik harus berjalan seiring dengan kesehatan mental yang terjaga,” ujar Azzam. Dia juga menambahkan bahwa acara ini dirancang untuk membantu mahasiswa dalam menghadapi berbagai tuntutan akademik yang semakin kompleks.

Azzam berharap materi yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat. ”Semoga acara ini dapat memperkaya wawasan akademis dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam setiap aspek kehidupan,” tambahnya.

Dalam acara ini, hadir tiga narasumber utama, yakni Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung Iis Suryanti, dan Ketua Program Studi Psikologi UM Bandung Riyanda Utari. Ketiganya membahas berbagai perspektif terkait hubungan antara pendidikan dan kesehatan mental.

Ledia Hanifa menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pencapaian akademik, tetapi bagaimana individu dibekali ketangguhan mental untuk menghadapi tantangan kehidupan. ”Pendidikan harus menjadi alat untuk membangun karakter yang kuat, bukan sekadar mengejar nilai,” ujar Ledia.

Sementara itu, Iis Suryanti menyoroti pentingnya lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah terhadap kesehatan mental. Menurutnya, ekosistem pendidikan yang suportif menjadi kunci dalam membantu siswa berkembang secara intelektual dan emosional.

Riyanda Utari melengkapi diskusi dengan perspektif psikologi, menekankan bahwa keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan mental sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup individu. ”Kesehatan mental yang terjaga menjadi fondasi kuat bagi proses belajar yang efektif,” tuturnya.*(FK)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja ....

Suara Muhammadiyah

12 February 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria....

Suara Muhammadiyah

5 July 2025

Berita

AMBON, Suara Muhammadiyah - Salah satu target Pelatihan Kepemimpinan Berbasis Nilai Damai dalam rang....

Suara Muhammadiyah

31 July 2024

Berita

Empat Kader Muhammadiyah  Oleh: Saidul Amin, Rektor UMRI Terkadang Kader Muhammadiyah itu dap....

Suara Muhammadiyah

25 December 2024

Berita

Mahasiswa Siap Berkontribusi dalam Penurunan Stunting BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Universit....

Suara Muhammadiyah

14 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah