Askallos HIMAPSI UM Bandung Angkat Isu Pendidikan dan Kesehatan Mental

Publish

4 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
395
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa Program Studi Psikologi (HIMAPSI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar acara Askallos bertajuk ”Good Education, Good Mental Health” pada Sabtu (25/01/2025).

Acara ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan UM Bandung dan menjadi bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Psikologi (MAPSI) dan Pembentukan Karakter Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung (PEKAPSIUM).

Ketua pelaksana Abdullah Azzam Asshiddiqy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari masa orientasi mahasiswa baru di program studi Psikologi. Dia menekankan bahwa Askallos menjadi wadah diskusi untuk berbagi pandangan mengenai isu-isu pendidikan dan kesehatan mental.

”Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa pendidikan yang baik harus berjalan seiring dengan kesehatan mental yang terjaga,” ujar Azzam. Dia juga menambahkan bahwa acara ini dirancang untuk membantu mahasiswa dalam menghadapi berbagai tuntutan akademik yang semakin kompleks.

Azzam berharap materi yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat. ”Semoga acara ini dapat memperkaya wawasan akademis dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam setiap aspek kehidupan,” tambahnya.

Dalam acara ini, hadir tiga narasumber utama, yakni Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung Iis Suryanti, dan Ketua Program Studi Psikologi UM Bandung Riyanda Utari. Ketiganya membahas berbagai perspektif terkait hubungan antara pendidikan dan kesehatan mental.

Ledia Hanifa menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pencapaian akademik, tetapi bagaimana individu dibekali ketangguhan mental untuk menghadapi tantangan kehidupan. ”Pendidikan harus menjadi alat untuk membangun karakter yang kuat, bukan sekadar mengejar nilai,” ujar Ledia.

Sementara itu, Iis Suryanti menyoroti pentingnya lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah terhadap kesehatan mental. Menurutnya, ekosistem pendidikan yang suportif menjadi kunci dalam membantu siswa berkembang secara intelektual dan emosional.

Riyanda Utari melengkapi diskusi dengan perspektif psikologi, menekankan bahwa keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan mental sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup individu. ”Kesehatan mental yang terjaga menjadi fondasi kuat bagi proses belajar yang efektif,” tuturnya.*(FK)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MALAYSIA, Suara Muhammadiyah – Bulan suci Ramadhan akan lebih bermakna jika diisi dengan berba....

Suara Muhammadiyah

17 March 2025

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Mastakom IMM Avicenna adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh I....

Suara Muhammadiyah

5 October 2023

Berita

Dosen Prodi Manajemen FEB UMY Berikan Pendampingan Manajemen untuk PRA Ngestiharjo Tengah BANTUL, S....

Suara Muhammadiyah

8 April 2024

Berita

BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah - Pada Ahad, 15 Muharram 1446 H atau bertepatan dengan 21 Juli 2024,....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menegaskan komitmen....

Suara Muhammadiyah

9 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah