Asrama PTMA Harus Jadi Tempat Gerakan Dakwah Islam Berkemajuan

Publish

5 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
704
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Asosiasi Pengelola Asrama Mahasiswa (ASLAMA) terdiri dari 56 asrama diseluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) menyelenggarakan Pelantikan Pengurus, Rapat Kerja Nasional, dan Seminar Nasional secara hybrid di Auditorium dr. Syafri Gurucci, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), Jumat (1/3/2024).

ASLAMA merupakan institusi dibawah Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang membawahi semua asrama diseluruh PTMA se-Indonesia. Adapun asrama tersebut meliputi dormitory, asrama, pesantren mahasiswa, Pendidkan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM), dan Ma’had Ali.

Dalam acara ini, Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag hadir secara langsung melantik pengurus ASLAMA periode 2024-2026. Para pengurus berasal dari delegasi-delegasi dari 56 Perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang di dalamnya memiliki asrama atau pesantren mahasiswa. 

Turut hadir secara langsung, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., didampingi Wakil Rektor IV Dr. Septa Candra, S.H., M.H., bersama Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah Muchammad Arifin, S.Ag., M.Ag., serta para ketua Unit Penerapan dan Pengkajian Al-Islam dan Kemuhammadiyaha (UPPAIK) di lingkungan UMJ, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta hingga Banten.

Prof. Armai Arief menyampaikan bahwa asrama harus menjadi tempat gerakan dakwah Islam berkemajuan dan media pengenalan ideologi Muhammadiyah. Ia mengatakan salah satu karakteristik Islam berkemajuan adalah Islam yang rahmatan lil'alamin. 

Asrama perlu berfungsi sebagai wadah pendidikan untuk mengimplementasikan Islam yang berkemajuan yakni mahasiswa memiliki karakteristik berpikir luas, kosmopolitan, empati, dan simpati.

Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof. Dr. Mamun juga menegaskan bahwa kampus harus menjadi media dakwah dan pengkaderan Muhamamadiyah. Di kampus, proses itu dapat dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. Menurutnya, salah satu lagi yaitu Asrama. 

Lebih lanjut, Ma'mun mengatakan bahwa tidak ada kewajiban dan paksaan untuk menjadi Muhammadiyah. Namun, ia menilai setidaknya bisa membantu menularkan pola pikir Muhammadiyah yakni Islam berkemajuan.

"Tidak menjadi muhammadiyah secara formal, itu tidak apa-apa. Tetapi, setidaknya dapat memiliki pola pikir muhammadiyah itu penting. Semua bisa dilakukan dengan berbasis asrama," ungkap Ma'mun.

Ketua ASLAMA Periode 2024-2026 Dr. Wawan Kusnawan, S.S., M.Pd.I mengatakan ASLAMA sudah didirikan sejak 2015 di Malang. Ia menyampaikan kegiatan pelantikan, seminar nasional, dan rakernas merupakan amanah hasil musyawarah nasional di UM Bandung. 

Wawan menjelaskan pendirian ASLAMA bertujuan untuk menyamakan persepsi antara PTMA dengan menjadikan asrama sebagai tempat pengkaderan serta pembelajaran Al-Islam dan Kemuhamamadiyahan. 

"Kami akan merumuskan perencanaan pembelajaran yang mengacu kepada penerapan Islam berkemajuan, sehingga mahasiswa yang berasrama akan memiliki karakteristik berbeda," tutur Wawan.

Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Nasional bertajuk Peningkatan Peran Mahasiswa Asrama PTMA Dalam Dakwah Komunitas Pada Generasi Z (Dalam Bingkai Risalah Berkemajuan). 

Seminar diisi oleh dua narasumber yaitu Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag bicarakan peran mahasiswa Asrama PTMA dan Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchammad Arifin, S.Ag., M.Ag., membahas peran dakwah komunitas.

Menurut Ustadz Arifin, munculnya berbagai aplikasi di dunia virtual menjadikan tuntutan bagi para juru dakwah untuk segera melakukan dakwah secara elektronik (e-dakwah) khususnya pada generasi Z. Perkembangan teknologi informasi terus melesat bagaiankan kilat menjadikan kita kewalahan untuk mengikutinya.

Terlebih dampak negatif gadget adalah maraknya judi online dan pornografi. “Siapapun bisa kecanduan gadget tanpa pandang usia,” ungkapnya. Sementara itu gadget juga memiliki sisi positif sebagai media dakwah yang perlu digarap oleh persyarikatan.

 Seminar ini diikuti oleh para mahasiswa asrama dari seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Kemudian, kegiatan ditutup dengan rapat kerja nasional pengurus ASLAMA Periode 2024-2026. *


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwekerto (UMP) menjajaki kesepakatan ker....

Suara Muhammadiyah

28 December 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Pemerintah Malaysia merenca....

Suara Muhammadiyah

29 March 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk dukungan dalam upaya program penanganan stunti....

Suara Muhammadiyah

1 March 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Muhi Yogyakarta menyelenggarakan kegiat....

Suara Muhammadiyah

16 October 2023

Berita

TUNISIA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia terus menun....

Suara Muhammadiyah

20 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah