YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Persaingan dunia kerja semakin kompleks. Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA., Dt Marajo memotivasi kepada seluruh karyawan agar tidak patah arang dalam bekerja. Selain menjadi manifestasi beribadah, di saat bersamaan bekerja juga dapat mengeksplorasi kemampuan personal menjadi lebih terasah.
“Bekerja tidak hanya melihat keuntungan. Tapi bagaimana kita asah kemampuan atau talenta yang kita miliki jauh lebih tajam. Jadi, ini perlu diperhatikan secara saksama oleh bapak ibu sekalian,” ujarnya pada Jumat (30/8) di Grha Suara Muhammadiyah Yogyakarta.
Semangat bekerja harus senantiasa dihidupkan. Bukan malah dijadikan beban, tetapi tarikan napas bekerja mesti membawa suasana gembira.
“Bekerja jangan pernah menggerutu. Bekerja itu bagaimana kita belajar, berkembang, dan berkontribusi. Maka, karena itu bawalah suasana bekerja itu senang dan gembira. Jangan merasa tertekan atau terbebani,” tuturnya.
Tidak hanya itu, paradigma bekerja mesti dikonstruksikan dengan jangan pernah merasa tidak bisa. Semua manusia, dipersembahkan kemampuan terbaik oleh Tuhan. Kemampuan ini yang mungkin tidak banyak terasah karena terbelenggu oleh bayang-bayang pesimisme.
“Kita harus percaya dan yakin dengan kemampuan diri sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut, yang terpenting lagi adalah perlunya membangun mentalitas. “Yang terpenting dari bekerja adalah bagaimana membentuk karakter dan mentalitas,” sebutnya. Karena mentalitas menyangkut cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons perkembangan zaman. “Ini sangat penting dimiliki oleh kita semua yang bekerja,” sambungnya.
Bahkan, dalam bekerja itu, juga harus memiliki sense of belonging (rasa memiliki). Deni mendorong setiap individu untuk menanamkan rasa memiliki dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.
"Ketika kita merasa memiliki atas pekerjaan kita, kita akan lebih peduli, lebih bertanggung jawab, dan lebih bersemangat untuk memberikan yang terbaik,” tandas Wakil Sekretaris Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut. (Cris)