MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ternyata, mahasiswa Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar tidak hanya ahli di bidang kuliahnya. Mereka juga jago desain grafis dan tarik suara.
Itulah yang ditunjukkan oleh Wahyu Ridha Ramadhan Citra, Rahma Moito, dan Adelvienaya M Hoila. Mereka menyabet juara satu dan dua dalam kompetisi poster ilmiah dan tarik suara antar perguruan tinggi vokasi bidang kesehatan pada September 2023 lalu.
Kompetisi poster dihelat oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan Persatuan Ahli Teknik Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI). Untuk kompetisi tarik suara, ajang itu bertajuk Svastha Harena yang dihelat oleh HMJ Gizi Politeknik Kesehatan Makassar.
Juara 1 poster ilmiah diraih oleh Wahyu Ridha Ramadhan Citra, sementara Juara 2 diraih oleh Rahma Moito. Keduanya adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) PoltekMu Makassar.
Untuk ajang tarik suara, Mahasiswa Radiologi PoltekMu Makassar, Adelvienaya M Hiola meraih juara dua. Ia menyanyikan lagu berjudul Anganku Anganmu dan Intuisi.
Mereka berhasil mengalahkan peserta dari sejumlah perguruan tinggi kesehatan yang ada di Makassar. Untuk lomba yang dihelat DPW PATELKI diikuti 12 peserta. Untuk ajang Svastha Harena diikuti 18 peserta.
Wahyu Ridha Ramadhan Citra ternyata memang ahli desain grafis. Ia sempat menjadi freelancer di sebuah platform penyedia kerja. Ia sudah terbiasa mendesain maskot dan logo sejumlah event dan komunitas.
Bakatnya semakin terasah karena ia bergabung di organisasi kemahasiswaan (ormawa) Si Penular, lembaga semiotonom (LSO) di bawah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) TLM. Hampir semua konten media sosial ormawa itu adalah buah tangannya.
Sejak masih mahasiswa baru, bakat dan kreativitas Wahyu Ridha juga diwadahi dengan baik oleh Ketua Prodi TLM saat itu, Ni'ma Azis yang kini menjadi Wakil Direktur (Wadir) III PoltekMu Makassar.
"Baru awal masuk, saya sudah langsung dipercayakan Ibu Ni'ma untuk ikut lomba dan semua biaya pendaftaran ditanggung. Saya juga pernah diikutkan lomba padahal laptop saya tidak ada, terus dicarikan Ibu Ni'ma untuk dipakai ikut lomba," ungkap dia.
Kisah mengagumkan datang dari Rahma Moito. Mahasiswa TLM itu ternyata baru pertama kalinya membuat karya desain grafis. Hebatnya, dirinya langsung menyabet juara dua dalam kompetisi.
Rahma mengaku, dirinya memang terus berlatih untuk mengikuti kompetisi tersebut. Dia terus menonton tutorial desain grafis.
Ia juga mempelajari desain-desain psoter yang tersebar di Google dan instagram. Selama sembilan hari ia terus bergelut untuk mencari topik yang akan diangkat dalam posternya.
"Jujur, awalnya saya ragu ikut, langsung pesimis duluan karena yang ikut ini dari berbagai kampus. Tapi, saya didukung ketua prodi. Saya akhirnya punya keberanian untuk ikut karena dukungan ibu kaprodi," ungkap dia.
Sang Diva PoltekMu Makassar
Dukungan besar pihak kampus jugalah yang mendorong Adelvienaya M Hoila untuk terus mengasah bakatnya, termasuk untuk mengikuti ajang Svastha Harena, sehingga dirinya menyabet juara dua.
Meski memang sudah terbiasa mengikuti lomba tarik suara, ia menyebut, dukungan kampus sangat berdampak kepada dirinya. Sejumlah lomba ia ikuti karena difasilitasi oleh kampus.
Ia mengungkapkan, ketika dirinya lolos untuk menjadi bagian Gita Bahana Nusantar (GBN) pada upacara HUT RI ke 77 di Istana Negara pada 2022, pihak kampus sangat mendukung dirinya.
"Alhamdulillah, waktu itu saya juga diberikan izin untuk tidak masuk kampus karena harus mengikuti karantina," ungkap dia.
Mahasiswa tingkat tiga radiologi itu mengungkapkan, dirinya sudah mulai menyanyi sejak usia tiga tahun, dan ikut lomba di usia empat tahun.
Hobi menyanyi membuat dirinya bergabung dan menjadi penggerak di UKM Catur Sandya PoltekMu Makassar. Seisi kampus mengenal dia sebagai "Diva-nya PoltekMu Makassar".
Kuliah tetap Prioritas
Ketika diajak flashback untuk membincang alasannya berkuliah di program studi yang mereka pilih, ternyata jawaban mereka adalah pilihan itu memang merupakan panggilan jiwa.
Wahyu Ridha Ramadhan Citra mengungkapkan, dirinya memang mantap untuk berkuliah di Prodi TLM PoltekMu Makassar dan bercinta-cita untuk berporfesi sebagai analis kesehatan. Terlebih, niatan dia untuk kuliah TLM adalah untuk meneruskan cita-cita orang tuanya.
"Mama saya, cita-citanya mau jadi analis. Dulu, sebelum PoltekMu Makassar ganti nama, mama saya pernah daftar di sini, tapi sayangnya tidak lulus. Jadi, saya yang lanjutkan, dan memang saya mau. Waktu saya sudah mulai kuliah, saya memang merasa cocok," ungkap dia.
Ia menyebut hobi dan bakatnya dalam bidang desain grafis sama sekali tidak mengganggu proses kuliahnya, malah sangat menunjang. Termasuk, ketika dirinya mengikuti lomba poster ilmiah, topik kontennya adalah bagian dari kuliahnya.
Hal itu juga diungkapkan oleh Rahma Moito. Giatnya belajar dan berlatih desain grafis sama sekali tidak mengalihkan fokus dan prioritasnya untuk berkuliah TLM.
"Saya memang jurusan TLM dari SMK. Saya memang tertarik dan bercita-cita untuk jadi analis. Karena itu, saya harus tetap prioritaskan kuliah. Saya pilih kampus Muhammadiyah karena SMK saya juga memang dari Muhammadiyah," ungkap Rahma.
Adelvienaya M Hoila juga mengaku tetap memprioritaskan kuliah. Hal itu terbukti, kini, karena sudah tingkat tiga, dirinya istirahat berkegiatan di UKM.
Ketika ditanyai alasannya berkuliah di program studi radiologi, ia menyebut, hal itu karena seniornya sewaktu SMA. "Saya lihat prospek kerja di radiologi itu tinggi dan sangat dibutuhkan, saya lihat itu di senior saya," tandas dia.