MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Sebanyak 46 mahasiswa baru diterima pada Program Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk Tahun Akademik 2025/2026. Mereka berasal dari 25 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Sulawesi Selatan maupun dari luar daerah.
Dekan Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar, Dr Amirah Mawardi, menyampaikan hal itu saat membuka Orientasi Akademik dan Ta’aruf Mahasiswa Baru PUTM di Minihall Pesmadina Kampus Unismuh Makassar, Selasa (9/9/2025). “Tahun ini, 46 mahasiswa baru PUTM berasal dari 18 PDM di Sulsel dan tujuh PDM luar Sulsel,” ujarnya.
Amirah menjelaskan, mahasiswa PUTM secara otomatis terdaftar sebagai mahasiswa Prodi Akhwal Syakhsiah dengan program kekhususan PUTM. Namun, mahasiswa prodi tersebut tidak hanya berasal dari PUTM. Pada tahun akademik yang sama, jumlah mahasiswa baru Akhwal Syakhsiah mencapai 140 orang.
Ia menambahkan, PUTM Unismuh kini menjadi rujukan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) lain di Indonesia. “Banyak PUTM di daerah lain seperti Jakarta dan Yogyakarta, tapi PUTM Unismuh Makassar menjadi percontohan,” katanya.
Direktur PUTM Unismuh Makassar, Dr KH Abbas Baco Miro, menekankan pentingnya keseimbangan antara perkuliahan dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa PUTM akan mengikuti program pengabdian di amal usaha Muhammadiyah, baik selama enam bulan maupun dua tahun bagi yang telah lulus. “Pengabdian dua tahun diperuntukkan bagi lulusan PUTM untuk mengabdi di daerah melalui amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya.
Abbas juga mengingatkan mahasiswa baru untuk menumbuhkan motivasi belajar. “Motivasi berilmu harus tinggi. Maksimalkan niat, insya Allah Allah akan menempatkan kita pada tempat yang baik,” katanya. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan kabar gembira: dua mahasiswa PUTM, Ahmad Fauzan dan Rusman, yang hafal 30 juz Al-Qur’an, mendapat hadiah umrah dari Unismuh dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Dr KH Mawardi Pewangi, yang meresmikan pembukaan kegiatan, menegaskan peran mahasiswa PUTM sebagai calon ulama. “Anda adalah orang-orang yang dimuliakan. Al-ulama warasatsatul anbiya, ulama adalah pewaris para nabi,” katanya.
Mawardi mengingatkan mahasiswa agar berpegang pada niat lurus, disiplin, dan berkarakter. Ia mencontohkan keteladanan tokoh Muhammadiyah Sulsel seperti KH Djamaluddin Amien, KH Sanusi Maggu, dan KH S Majidi. Ia bahkan menuturkan pengalamannya ditegur KH S Majidi karena terlambat lima menit menghadiri acara. “Beliau sangat disiplin waktu,” katanya.
Menurut Mawardi, mahasiswa PUTM juga harus menanamkan doa dalam setiap langkah. “Berdoalah agar diberi ilmu yang bermanfaat,” pesannya.
Acara orientasi turut dihadiri Wakil Direktur PUTM Unismuh, Dr KH Ahmad Nasir, serta Ketua Konsorsium Pesmadina, Sitti Chaerani Djaya.