BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah - PCM Banjarmasin 13 yang berlokasi di Kecamatan Banjarmasin Utara berhasil membentuk dua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yang baru melalui rapat pembentukan pada Ahad, 5 November 2023 bertempat di Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin Banjarmasin. Hadir pada rapat tersebut Ketua dan Sekretaris PCM Banjarmasin 13 beserta jajaran pimpinan lainnya, Ketua LPCRPM PDM Kota Banjarmasin, serta para calon pimpinan PRM. Kedua PRM yang baru terbentuk adalah PRM Alalak Tengah dan PRM Simpang Gusti. Pembentukan kedua PRM ini dimaksudkan untuk lebih memperkuat dakwah persyarikatan dan pelayanan kepada masyarakat di kedua kawasan tersebut.
Pada musyawarah tersebut, Heri Setiawan dan M. Zaki Irfan masing-masing terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris PRM Alalak Tengah, sedangkan Supriyadi, S.Ag dan Raufan Tazakka, M.E.I terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris PRM Simpang Gusti. Selain ketua dan sekretaris, musyawarah juga menyepakati sejumlah anggota pimpinan lainnya.
Muhdar, M.Pd selaku Ketua PCM Banjarmasin 13 bersyukur dengan lahirnya PRM Alalak Tengah dan PRM Simpang Gusti yang pembentukannya merupakan amanat dari Musyawarah Cabang PCM Banjarmasin 13 yang dilaksanakan pada bulan September 2023 yang lalu. Dengan penambahan dua PRM baru ini, maka PCM Banjarmasin 13 kini telah memiliki 5 PRM. Sebelumnya sudah ada PRM Kuin Utara, PRM Alalak Utara, dan PRM Alalak Selatan.
Sementara itu, Ketua LPCRPM PDM Kota Banjarmasin, Dr. M. Arif Budiman, yang turut hadir pada kesempatan tersebut menyambut baik lahirnya kedua PRM ini dan berharap agar para pimpinan terpilih dapat segera melengkapi kepengurusan, menyusun program kerja, dan memperkenalkan keberadaan PRM kepada masyarakat setempat dengan melakukan silaturrahim dan memasang papan nama organisasi di sekretariat yang telah disepakati. Dia juga mengharapkan agar kedua PRM baru dapat membangun kerja sama dan kolaborasi dengan semua ortom yang ada, masjid, Lazismu, dan pihak-pihak eksternal lainnya untuk menggerakkan aktifitas organisasi dan melaksanakan program-praogram yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga keberadaan persyarikatan Muhammadiyah dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas tanpa membedakan latar belakang organisasi, profesi, dan agama.