SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Menyongsong hari bersejarah yaitu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, SD Muhammadiyah Condongcatur menggelar kegiatan menarik semarak lomba hingga motivasi. Acara ini berlangsung di beberapa titik Lingkungan SD Muhammadiyah Condongcatur yang diikuti segenap siswa, guru, dan karyawan pada Jumat (16/7/2024).
Mengawali sambutan kepala sekolah, Sulasmi, SPd mengajak para siswa untuk bersyukur seraya mengenang jasa para pahlawan. “Mari kita sama-sama memaknai arti kemerdekaan dalam arti seluas-luasnya, kita saat ini menikmati apa yang diperjuangkan para pahlawan sehingga kita menikmati kemerdekaan ini,” ungkapnya.
Kemudian, Sulasmi berharap acara menyongsong HUT ke-79 RI kali ini dapat mengasah kepedulian sosial secara bersama-sama. “Bagaimana kerja kelompok, kerja sama kalian terus kita tingkatkan di keluarga besar SD Muhammadiyah Condongcatur yang terus berprestasi,” tambahnya.
Sulasmi mengungkapkan bahwa keluarga besar SD Muhammadiyah Condongcatur perlu meneladani spirit para pejuang kemerdekaan. “Kalau dulu perjuangannya dengan mengangkat senjata, namun di era merdeka ini saya minta sama-sama untuk mengisi kemerdekaan dengan baik yaitu belajar rajin untuk meraih cita-cita dan meningkatkan berprestasi,” ucapnya.
Setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri, dalam masa perjuangan kemerdekaan, masa awal kemerdekaan, hingga perjalanan bangsa sampai saat ini. Meskipun zaman berubah, Sulasmi berharap semangat berjuang dan kekuatan mental tak pernah surut.
Termasuk komitmen untuk mengenyam pendidikan yang dirinya rasakan sendiri ketika di zaman sulit, baik secara ekonomi dan akses, dapat dihadapi dengan kegigihan dan tekad serta usaha yang kuat.
Maka, melalui perlombaan dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia dapat mengenal sekaligus arti berjuang. Diantara perlombaan yang diikuti para siswa yaitu estafet karet dengan sedotan, estafet air dengan spon, estafet sarung, dan estafet bola. Selain itu, ada pula lomba untuk guru dan karyawan yang bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan keluarga besar SD Muhammadiyah Condongcatur.
Sementara itu, kegiatan motivasi disampaikan oleh Purwoto yang merupakan sesepuh sekaligus mengalami masa-masa pelik setelah kemerdekaan. Beliau menerangkan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Dirinya menceritakan secara langsung bagaimana pengalaman para pejuang kemerdekaan saat agresi atau serangan penjajah yang ingin menguasai daerah Indonesia.
Purwoto menjelaskan, bahwa dengan segala keterbatasan upaya merebut hingga mempertahankan kemerdekaan sangat sulit. “Saat itu kita senjatanya hanya bambu runcing sementara Belanda sudah modern,” ungkapnya. Namun perjuangan anak bangsa meraih kemerdekaan itu terwujud dan tentunya atas pertolongan Allah SwT. (Riz)