PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan penuh suka cita. Namun, tidak jarang perbedaan tanggal perayaan Idul Adha terjadi, seperti yang akan kita saksikan pada tahun 1445 H.
Merujuk dengan surat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor: 159/I.1/B/2023 tanggal 29 Desember 2023 perihal Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H, ditetapkan pada Sabtu, 8 Juni 2024 sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah sehingga Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan Idul Adha pada tanggal yang sama dengan Muhammadiyah. Namun ada perbedaan dengan Pemerintah Arab Saudi yang akan merayakan Idul Adha pada tanggal 16 Juni 2024.
Adapun Penyebab utama perbedaan ini terletak pada metode penentuan awal bulan kamariah yang digunakan oleh masing-masing pihak, yakni Wujudul Hilal dan Rukyatul Hilal. Wujudul Hilal adalah metode yang digunakan oleh Muhammadiyah saat ini untuk menentukan awal bulan kamariah.
Menurut metode ini, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 bulan berjalan, saat matahari terbenam, terpenuhi tiga syarat secara kumulatif: Pertama, telah terjadi konjungsi (ijtimak); kedua, konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam; dan ketiga, pada saat matahari terbenam, bulan masih di atas ufuk. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka umur bulan digenapkan menjadi 30 hari.
Pada 6 Juni 2024, yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1445 H menurut kalender Muhammadiyah, konjungsi belum terjadi ketika maghrib tiba. Konjungsi baru terjadi pada pukul 19:04 WIB, sehingga syarat untuk memulai bulan baru tidak terpenuhi. Oleh karena itu, Muhammadiyah menggenapkan bulan Zulqa’dah menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Zulhijah 1445 H ditetapkan pada Sabtu, 8 Juni 2024, sehingga Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Terkait pelaksanaan wukuf di padang Arafah yang jatuh hari Sabtu 15 Juni karena di wilayah tersebut sudah masuk 9 Zulhijah dan sudah puasa arafah, Sementara di Indonesia 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Ahad 16 Juni, perdedaan ini terjadi karena penetapannya mengikuti hilal atau mengikuti penetapan tanggal diwilayah atau negeri masing-masing.
Selanjutnya untuk memberikan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah idul adha, Muhammadiyah Pekanbaru melalui Pimpinan Cabang dan Ranting telah menyiapkan 11 titik tempat pelaksanaan shalat, yaitu;
1) Masjid Taqwa Ps. Pusat; Jl. HOS Cokroaminoto, Pekanbaru Kota, dengan Khatib : Dr. H. Hendri Sayuti, MA dan Imam : Refi Aulia.
2) Masjid Al-Fida'; Jl. KH. Ahmad Dahlan, Sukajadi, Khatib : Dr. H. Baidarus Muhammad, M.Ag., MM dan Imam : Sholahuddin, S.Ag.
3) Lapangan Kampus UMRI, Jl. Tuanku Tambusai Ujung, Mall SKA, Khatib : Prof. H. Nazir Karim, MA dan Imam : Ahmad Muhajihidn
4) Masjid Nurul Yaqin; Jl. Paus, Marpoyan Damai, Khatib : Muhammad Fadli Hanif, SHi. Dan Imam : Drs. Novrizon,
5) Lapangan MI Muhammadiyah 2, Jl. Kayangan, Rumbai Timur, Khatib : Zul Efendi, S.Ag. dan Imam : Febriyanto, S.Pd.I.
6) Lapangan Masjid At-Taqwa Ps. Cik Puan; Jl. Tuanku Tabusai, Sukajadi. Khatib : Asri Ramadhan, SH dan Imam : Abusniar
7) Lapangan Masjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani, Jl. Garuda Sakti, Tuah Madani, Khatib : Alfin el Fikri-SSQ dan Imam : Ahmad Jamil, S.Ag.
8) Masjid Taqwa, Jl. Srikandi, Binawidya, Khatib : Mizan Asnawi, M.Ec.Dev dan Imam : A. Rahman, S.Pd.I.
9) Lapangan SMK Muhammadiyah 3 Pekanbaru; Jl. Cipta Karya, Panam, Khatib dan Imam : Azro'iy, M.Pd
10) Lapangan Masjid Al-Furqan Muhammadiyah; Jl. Bintara/Serayu, Labuh Baru Timur, Khatib dan Imam : Iskandar Abdul Karim, Lc.
11) Lapangan SMP Muhammadiyah 2; Jl. Tengku Bey, Simpang Tiga. Khatib : Mujiburrahman, ST. dan Imam : Ahmad Muhaimin Rosyadi.