Inovasi Pendidikan Muhammadiyah, Buku MIPA Bilingual untuk Generasi Berkemajuan

Publish

1 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
386
Doc.Istimewa

Doc.Istimewa

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus berupaya menghadirkan kualitas pendidikan Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan. Seiring dengan perubahan zaman makin kompleks, kebutuhan kompetensi masa depan, perlu untuk melakukan pengembangan paradigma pembelajaran di sekolah/madrasah.

Tentu dalam kaitan ini, diperlukan buku teks pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik sesuai zamannya. Maka, Majelis Dikdasmen-PNF PP Muhammadiyah menginisiasinya dengan mengembangkan buku teks pembelajaran, khususnya buku pembelajaran MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) berkonsep Bilingual Terintegrasi.

Ketua Majelis Dikdasmen-PNF PP Muhammadiyah H Didik Suhardi, PhD menjelaskan, pihaknya terus melakukan optimalisasi pembelajaran di sekolah/madrasah Muhammadiyah. Lewat konsep Bilingual Terintegrasi, Didik mengetengahkan untuk membantu peserta didik agar memahami dan memperkuat pemahaman materi MIPA secara komprehensif.

“Kita juga ingin mengembangkan buku baru terkait dengan mata pelajaran lain (MIPA). Kita harapkan bisa menyelesaikan materi ini dengan program Bilingual secara bertahap. Kami ingin mengoptimalkan apa yang ada di pendidikan Muhammadiyah,” ujarnya saat Talkshow Pendidikan Berkemajuan, Kamis (1/8) di Gedung Dakwah Balai Muhammadiyah Kota Surakarta.

Didik mengatakan, buku MIPA dengan konsep Bilingual Terintegrasi secara bertahap tengah dikonstruksi. Kegiatan ini di solo karena salah satu pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di Indonesia.

“Hari ini kita akan mulai dari Surakarta untuk menyusun kurikulum dan buku teks MIPA ini. Dan kenapa di Surakarta? Karena Surakarta sebagai salah satu daerah yang penuh dengan pembaharuan dalam memajukan pendidikan,” ungkapnya.

Didik melanjutkan, laporan tersebut menunjukkan terjadi eskalasi jumlah peserta didik. Masing-masing eskalasi siswa SD sebesar 6%, siswa SMP sebesar 18%, dan siswa SMK/A sebesar 20%. “Tentunya ini adalah hasil dari inovasi-inovasi dari bapak ibu kepala sekolah/madrasah  solo raya,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Gogot Suharwoto, PhD, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul, Korea Selatan 2031-20241 sebagai narasumber menjelaskan, pengembangan buku MIPA ini berorientasi agar peserta didik dapat harus belajar dan menerapkan matematika yang bisa memecahkan masalah, penalaran dan pembuktian, komunikasi, koneksi, dan representasi. Menurutnya meningkatkan keterampilan tersebut sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global.  

Ke depan akan disusun kurikulum dan mapel lain sehingga muhammadiyah akan punya kurikulum yang sudah dimodifikasi dengan Kemuhammadiyahan. (Cris/Hendra)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pemahaman Kemuhammadiyahan menjadi pokok utama gerakan Muhammadiyah kh....

Suara Muhammadiyah

10 September 2024

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Kegiatan Datang Menyapa (DAMEN) Majelis Pemberdayaan Masyarakat ....

Suara Muhammadiyah

21 August 2024

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Kabar terkait hal tersebut disampaikan oleh kepala Sekolahnya bernama Ab....

Suara Muhammadiyah

18 September 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Empat Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) se-Cabang Jetis Bantul DIY p....

Suara Muhammadiyah

15 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Setelah sukses digelar selama 3 hari, Tapak Suci National Champions....

Suara Muhammadiyah

21 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah