MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Kegiatan pendidikan paralegal yang diselenggarakan oleh Majelis Hukum dan HAM (MHH) PWM Jawa Tengah bekerjasama dengan LKBH Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM (BPHN Menkumham), Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH AP) PWM Jawa Tengah resmi berakhir pada Minggu 02/02 siang hari. Sebelumnya, agenda pendidikan paralegal ini dimulai pada sabtu 25/01 secara daring dan pada Sabtu - Ahad (1-2/2) di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang.
Acara penutupan kegiatan pendidikan paralegal ini bertempat di gedung perkuliahan Fakultas Hukum UNIMMA dan dihadiri oleh Ketua MHH PWM Jawa Tengah, LBH AP PWM Jawa Tengah dan LBH AP PWM Jawa Tengah. Dalam closing speech, ketua MHH PWM Jawa Tengah, Bambang Sukoco mengatakan bahwa Pendidikan Paralegal yg telah dilakukan sejak 25/01 ini merupakan angakatan pertama.
"Ini merupakan penyelenggaraan pendidikan paralegal Angkatan pertama, karena Angkatan pertama maka tentu ada Angkatan selanjutnya. Kami diamanahkan dalam satu tahun harus mencetak kader hukum berkualitas dalam rangka menjawab persoalan yang terjadi di MHH daerah, salah satunya berkenaan dengan keterbatasan SDM di bidang hukum", pangkasnya.
Bambang Sukoco berharap output dari acara ini dapat menghasilkan kader hukum berkualitas, berwawasan luas, mengembangkan dasarnya pengetahuan hukum untuk menganalisis problem hukum yang sederhana di masyarakat, serta meneguhkan jati diri kader hukum yang berintegritas.
"Tidak sedikit warga kita kalau sudah dialog berkenaan hal-hal yang sensitif seperti politik dan hukum misalnya, atau menghadapi peristiwa hukum tertentu kurang melibatkan metodologi atau cara berpikir ilmiah, akibatnya justru terprovokasi pihak-pihak tertentu. Nah, pendidikan paralegal ini ikhtiar kita untuk mencetak kader hukum berkualitas, berwawasan dan berintegritas. Sehingga dengan itu, kita bisa mewujudkan hukum yang berkeadilan dan berkeadaban," ungkapnya.
Sementara itu, Drs. Sugiono, MSi selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNIMMA menyampaikan rasa bangga dan terimakasih banyak telah menjadikan UNIMMA sebagai tempat pertama penyelenggaraan pendidikan paralegal.
"Kami berterima kasih dan bahagia sekali, pendidikan paralegal pertama ini diselenggarakan di UNIMMA. Terimakasih sekali lagi, kami sangat bangga. Karena ini merupakan tonggak pertama keseriusan Muhammadiyah Jawa Tengah melalui MHH, LBH AP dan LKBH UNIMMA dalam melakukan kaderisasi hukum untuk mengabdi pada kebenaran, keadilan, dan memerangi kezaliman", katanya.
Ia menuturkan bahwa Ini bagian dari ikhtiar kita untuk mencapai tujuan Muhammadiyah yg mulia, terutama di bidang hukum. Ada banyak pilar yang menjadi rumusan variabel tujuan Muhammadiyah itu, dua pilar dari 10 pilar itu ada pada tema ini, ada pada jargon yang tertulis di koas ini, yakni "Adil dan Beradab". Bukan hanya untuk membela kepentingan organisasi Muhammadiyah saja, tetapi membela orang-orang mustadh'afin sebagaimana juga telah dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan satu abad yang lalu.
Pada akhir sambutannya, tidak lupa juga ia menutup secara resmi kegiatan pendidikan paralegal tersebut. " Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil'alamin, Kegiatan pendidikan paralegal ini secara resmi saya tutup" seraya mengetuk palu sebanyak tiga kali.
Walaupun secara seremonial kegiatan pendidikan paralegal ini ditutup, selanjutanya sebanyak 37 orang peserta pendidikan paralegal nantinya akan melakukan magang dan membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk dinilai dan mendapatkan sertifikat resmi dari BPHN Kemenkumham RI.