SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq A Mughni menyampaikan, pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan. Karena itu, Muhammadiyah yang lahir sejak tahun 1912 sampai sekarang tidak pernah berhenti berkiprah mencerdaskan umat lewat pendidikan.
"Pendidikan adalah sesuatu yang menjadi tulang punggung Persyarikatan Muhammadiyah. Tidak ada satu spot pun di wilayah Muhammadiyah yang tidak ada lembaga pendidikan. Itu menunjukkan betapa pentingnya pendidikan," ujarnya saat membuka Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) Majelis Dikdasmen-PNF PP Muhammadiyah Region DIY di Balai Besar Guru Penggerak DIY, Condongcatur, Sleman DIY, Kamis (7/11).
Syafiq menukil pandangan James William Fulbright, bahwa "Education Is a slow moving but powerful force." Pendidikan geraknya lambat, akan tetapi kekuatannya sangat dahsyat. Bagi Syafiq, pandangan William ini menjadi penyemangat untuk tekun dan ulet dalam mengembangkan pendidikan agar jauh lebih berkemajuan dan berkeunggulan.
"Inilah yang menyadarkan kita bahwa perlu ketelatenan, ketekunan, dan kesungguhan. Dan kita bisa melihat hasilnya dari perjuangan menjadi guru, bisa 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun barulah kita akan melihat bagaimana dampaknya," sebutnya.
Syafiq menambahkan, untuk menjadikan peserta didik cerdas dan berkeadaban, tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu perjuangan dan proses panjang. Namun secara pelan tapi pasti, jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus, maka akan tampak perwujudan di dunia nyata impian tersebut.
"Itu proses yang memakan waktu cukup lama. Kalau kita ingin melakukan perubahan di masyarakat, menjadikan lebih baik, maka tidak mungkin bisa meninggalkan pendidikan. Tanpa itu maka tidak akan terjadi perubahan yang menjadi cita-cita kita bersama," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Syafiq menegaskan, mengurus pendidikan tidaklah mudah. Karena ini menyangkut transformasi kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik ke depannya. Karena itu, di sinilah peran penting dan strategis dari kepala sekolah sebagai penentu masa depan pendidikan.
"Maju mundurnya pendidikan ada di tangan kepala sekolah. Kita tidak boleh mengatakan maju mundurnya pendidikan ada di tangan pimpinan Muhammadiyah atau Aisyiyah. Kita tidak boleh mengatakan maju mundurnya pendidikan ada di tangan Menteri Pendidikan. Tapi yang harus kita katakan adalah maju mundurnya pendidikan ada di tangan saya sebagai kepala sekolah," tegasnya. (Cris)