Keteladanan Nabi Ibrahim Terletak pada Kuatnya Jangkar Keimanan dan Keikhlasan

Publish

8 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
505
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Halaman Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (6/6) menjadi tempat pelaksanaan Shalat Idul Adha 1446 H. Bertindak sebagai imam Teguh Agus Wahyuda, Imam Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah. Sementara, khatib disampaikan KH Nur Achmad, Wakil Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah PP Muhammadiyah.

Dalam khutbahnya, Nur mengatakan, Nabi Ibrahim sebagai manusia teladan. Bahkan, nama Nabi Ibrahim sering disebut dalam doa-doa seperti dalam shalawat. Ibrahim tidak lain adalah Abu al-anbiya (Bapak moyang para nabi/utusan Allah).

"Hampir semua para nabi dan rasul Allah adalah anak-cucunya. Ismail, puteranya yang pertama dari istri Hajar, yang  nantinya menurunkan bangsa Arab, yang dari sini terlahir Nabi Muhammad. Begitu juga Ishaq puteranya yang kedua dari isteri Sarah, yang kelak memiliki putera Ya’qub. Ya’qub memiliki keturunan salah satu anaknya, Yusuf," katanya.

Karenanya, tak dinafikan bilamana banyak teladan utama dalam Nabi Ibrahim dan keluarga dan keturunan beliau. "Wajar jika di dalam Al-Qur’an banyak disebutkan kisah Nabi Ibrahim dan keturunannya," bebernya.

Bagi Nur, memandang sosok Nabi Ibrahim berdasarkan informasi dari hadis, sebagai seorang yang kritis, rasional, cerdas, berani, dan tidak mudah terbawa arus tradisi.  Terbukti, ketika semua warga masyarakatnya memiliki tradisi menyembah berhala, Ibrahim dengan tegas menolak untuk bergabung dengan tradisi sesat itu.

"Ibrahim pernah dengan berani mengobrak-abrik berhala-berhala yang menyebabakan manusia tersesat dari kebenaran yang akhirnya ia harus diberi hukuman di atas api yang panas. Tetapi kebenaran memang selalu akan berpihak kepada yang benar," tuturnya.

Sebagai manusia, Ibrahim adalah teladan yang sangat sempurna, baik secara intelektual, emosional, moral, maupun  fisik. "Pantas saja kalau Allah menjadikan beliau sebagai khalil (kekasih) Allah dan imam (pemimpin) umat manusia. Sebagai anak, Ibrahim juga anak yang berbakti kepada orang tua, bahkan ketika ia diusir, Ibrahim masih hormat dan mendoakan bapaknya agar diampuni Tuhan," jelasnya.

Sebagai Bapak, Ibrahim telah berhasil mendidik anak-anaknya dengan sukses dan menjadi kader-kader penerus yang patut diandalkan generasi tua. Ismail adalah salah satu anaknya yang sangat salih dan taat kepada Allah.

"Terbukti demi menjalankan perintah Allah, Ismail kecil bersedia untuk dijadikan “kurban” (sarana pendekatan diri kepada Allah), tetapi karena keikhlasan dan ketaatan keduanya maka Allah mengganti dengan pengurbanan lain, seekor domba besar," sambungnya.

Lepas dari itu semua, Nur menegaskan bahwa Ibrahim AS adalah tonggak sejarah manusia beriman. Keteguhannya dalam menghadapi ujian menjadi cermin keimanan yang kokoh dan tak tergoyahkan oleh situasi apa pun. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANGKALAN, Suara Muhammadiyah - Milad Muhammadiyah ke-112 dirayakan secara serentak di 38 kabupaten ....

Suara Muhammadiyah

17 November 2024

Berita

 BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk aktualisasi peran kaum muda (Syubbanul Y....

Suara Muhammadiyah

5 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tidak terasa telah masuk tahun akademik tahun ini. Pada hari Rabu (....

Suara Muhammadiyah

7 September 2023

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Hari Sabtu (17/2/2024), Lazismu Se-Kabupaten Sleman mengadakan Rakerda ....

Suara Muhammadiyah

17 February 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah -  Program Studi Hukum Program Doktor Universitas Muhammadiyah Sumate....

Suara Muhammadiyah

4 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah