Ketika Muhammadiyah Mengajak Kerjasama, Langsung ACC Saja

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
99
Kepala Badan Gizi Nasional RI, Dandan Hindayana

Kepala Badan Gizi Nasional RI, Dandan Hindayana

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Nurul Yamin menjelaskan, sampai pada waktu peresmian SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Muhammadiyah Minggir, Kabupaten Sleman (15/7), setidaknya telah beroperasi 3 SPPG Muhammadiyah di tempat berbeda. Diantaranya SPPG UNISA, SPPG Muallimin, dan SPPG MBS Prambanan. Sisanya, sebanyak 18 SPPG Muhammadiyah lain yang tersebar di 15 kabupaten dan kota masih dalam proses finalisasi dan dalam waktu dekat akan segera beroperasi. 

"Saat ini sedang dilakukan persiapan-persiapan untuk tahan kedua. Dan insyaallah pada akhir Agustus atau awal September akan menyusul 50 titik di seluruh Indonesia," ujar Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut. 

Ia menegaskan, meski selama ini gerakan Muhammadiyah dalam menyukseskan program MBG terlihat soft. Namun sejatinya sejak ditandatanganinya MoU di NTT pada akhir Desember tahun 2024, Muhammadiyah melalui MPM telah berupaya semaksimal mungkin untuk merancang tata kelola dan sistem yang matang demi kelancaran program MBG ke depan. 

"Sehingga, kita langsung launching secara masif, ekosistem dan tata kelolanya pun dapat berjalan dengan baik," ungkap Yamin. 

"Pelan tapi pasti, itu telah kita mulai," tambahnya. 

Lebih dari itu, pria yang didapuk sebagai Koordinator Nasional Program Makan Bergizi Muhammadiyah itu menerangkan bahwa MBG yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan model kolaborasi lintas entitas. Mulai dari entitas negara yang diwakili Badan Gizi Nasional, kemudian entitas masyarakat ekonomi yang diisi YLPKGI, dan yang terakhir entitas masyarakat sosial keagamaan, yang dalam hal ini Muhammadiyah. 

Bukan hanya itu, ketiganya juga didukung oleh masyarakat petani, nelayan, dan pekerjaan. Yang semuanya bergerak dalam satu barisan untuk mensukseskan program MBG. 

Dalam perkembangannya, ke-21 SPPG sudah siap untuk diverifikasi. Meski sebagian besar belum beroperasi, namun secara sistem dan tata kelola sudah sangat siap untuk diterapkan. 

Melihat kesungguhan itu, dalam hal ini Yamin berpesan melalui 3 kata kunci. Pertama, perlunya mengelola program secara akuntabel dan penuh tanggung jawab dari hulu ke hilir. Kedua, clear. Artinya harus transparan. Ketiga, client. Bersih dari berbagai niatan jahat. 

"Jangan pernah terbersit sedikit pun untuk mengambil sesuatu yang bukan milik kita," tegasnya. 

"Maka ketika ketiga kunci itu digabung, singkatannya menjadi ACC. Jadi pak Dadan, pak Arsjad, kalau Muhammadiyah mau mengajak kerjasama, gak usah terlalu berpikir panjang. Langsung ACC saja," ucap Yamin disambut tepuk tangan dari para undangan. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univer....

Suara Muhammadiyah

10 July 2025

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah telah berpengalaman menjalankan sektor pendidikan lebi....

Suara Muhammadiyah

24 February 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kader Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Wil....

Suara Muhammadiyah

29 October 2023

Berita

Dr. Ahmed Khatab Ajak Umat Mengamalkan Al-Qur’an YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Senin (17/0....

Suara Muhammadiyah

18 March 2025

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pur....

Suara Muhammadiyah

1 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah