YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Sunshine Voice Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Konser Perdana Saraya #1 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Ahad (3/3/2024). Penampilan spektakuler Sunshine Voice UMY berhasil membuat decak kagum penonton dengan harmoni vokal yang memukau dan riuh tepuk tangan.
Unit Kegiatan Mahasiswa (PSM SSV UMY), yang mulai berkiprah pada tahun pada 18 November 1998 sudah tak asing lagi bagi warga persyarikatan Muhammadiyah. Sunshine Voice UMY kerap tampil dalam gelaran akbar Muhammadiyah mulai dari Milad Muhammadiyah sampai Muktamar.
Sunshine Voice UMY juga kerap megikuti kompetisi paduan suara dan vocal grup di kancah Nasional maupun Internasional. Kini UKM yang mewadahi minat bakat mahasiswa UMY dalam bidang seni tarik suara khususnya dalam seni paduan suara melebarkan sayap dengan menggelar konser yang dihadiri oleh berbagai kalangan luas.
Tampak hadir Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan dan AIK Faris Al Fadhat, pembina PSM Puthut Adhianto, serta keluarga alumni UMY termasuk Sunshine Voice. Turut hadir juga perwakilan pembina paduan suara sekolah di Yogyakarta serta tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia Konser Saraya #1 Alvin Henry Lee mengungkap makna Saraya sebagai tema konser yang memiliki arti sebuah harapan dimana semua rasa (perbedaan) harus dirayakan. “Oleh karena itu, dengan lahirnya Saraya ini dapat merayakan segala perbedaan yang menjadi satu kesatuan sehingga terus berjalan dan bersinar,” ungkap Mahasiswa UMY Prodi Hubungan Internasional UMY itu.
Menurutnya Saraya tahun ini bertajuk Sirius. Sirius merupakan bintang paling terang di langit malam yang memikat dan menginspirasi umat manusia. Sirius juga menjadi simbol semangat untuk memulai sesuatu yang baru dan melambangkan keabadian. Harapannya Saraya menjadi konser perjalanan menuju pencerahan, dengan mengimajinasikan konser yang penuh warna dan keceriaan, juga memancarkan aura ketenangan, dan kedamaian.
Sunshine Voice UMY tampil memukau dengan membawakan sekitar 11 lagu dengan beragam genre. Diantaranya Asma Allah, Lelo Ledhung, Ili Ili Tu Log Anay, Wanita, Quel Augellin, Izar Ederrak, Nemen, Sanes, Lisoi, Paris Barantai, Dunia Tipu Tipu, dan Sayang.
Di bawah kepemimpinan konduktor handal, Tri Setyo, para anggota paduan suara dengan penuh semangat mempersembahkan karya-karya indah yang merayakan perbedaan dalam bingkai seni musik. Sebagai pembina PSM, Puthut Adhianto, mengungkapkan bahwa konser ini membawa gebrakan baru dalam dunia musik kampus dengan menghadirkan nuansa yang segar dan menginspirasi.
Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan dan AIK, Faris Al Fadhat, menegaskan bahwa keberadaan acara seni seperti konser ini adalah cerminan dari kebudayaan yang berkembang pesat di lingkungan kampus. "Kampus yang baik adalah kampus yang kebudayaannya bagus," katanya. Ia juga menyoroti bahwa prestasi PSM Sunshine Voice UMY telah membawa nama baik tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional dengan keikutsertaannya dalam berbagai lomba termasuk di Taiwan.
Para penonton yang memadati Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta tampak terhanyut dalam alunan musik yang mengalir begitu harmonis. Tak hanya menyaksikan, mereka juga turut merasakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan dalam menyimpan memori seni musik. (Riz)