Kuliah Umum KLHK di UMM Soroti Krisis Pangan hingga Pengelolaan Air

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
580
Kuliah Umum Forestry Update Course (FUCo) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Forum Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FORETIKA) pada Sabtu (28/10).

Kuliah Umum Forestry Update Course (FUCo) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Forum Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FORETIKA) pada Sabtu (28/10).

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi tuan rumah Kuliah Umum Forestry Update Course (FUCo) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Forum Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FORETIKA). Kuliah Umum tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Senat (RSS) UMM pada 28 Oktober 2023. Setidaknya ada ratusan peserta mulai dari yang hadir secara luring maupun daring via Zoom meeting dan Youtube.

Pada kesempatan tersebut, materi menarik disampaikan Koordinator Kebijakan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Martha Theresia J Siregar. Ia mengatakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis yang mengancam masa depan bumi dan manusia. Setidaknya terdapat tiga indikator lingkaran yang saling berkaitan. Yakni perubahan iklim, polusi,dan kerusakan lingkungan. Ketiganya berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. Mulai dari ikut serta dalam perumusan regulasi untuk mengawasi pengendalian pencemaran lingkungan hingga memaksimalkan pengolahan limbah industri agar mengurangi pencemaran. Begitupun dengan edukasi kepada publik mengenai pentingnya kesadaran untuk tetap peduli pada lingkungan sekaligus keanekaragaman hayati yang ada.

“setidaknya ada lebih dari satu juta spesies hewan dan tumbuhan yang mengalami ancaman kepunahan. Diprediksi, luas habitat flora dan fauna tersebut mengalami penyusutan dan tersisa 49,7 %  saja pada tahun 2045. Ini menjadi kejadian yang perlu kita beri perhatian lebih,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dr. M. Saparis Soedarjonto selalu Direktur Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai juga menyampaikan hal menarik. Menurutnya. manajemen air menjadi salah satu kunci untuk menciptakan hasil pertanian sekaligus salah satu indikator dalam menciptakan tata kelola alam yang baik.

“Peran hutan untuk ketahanan air dan pangan itu sangat berkaitan. Ambil satu contoh di hutan nantu di Gorontalo. Hutan tersebut mensuplai air ke bendungan dan air tersebut dikelola dengan baik untuk mengairi sawah-sawah yang total luasnya 6.880 hektar dan menghasilakan produksi beras sebesar 619 miliar pertahun,” ungkapnya.

Dengan data tersebut, dia l berpesan kepada seluruh pihak untuk saling menjaga ekosistem yang ada di hutan. Jangan sampai dirusak oleh tambang-tambang yang tidak bertanggung jawab. Mengingat bahwa pengolahan limbah tambang yang tidak baik pasti menyebabkan kerusakan pada alam dan menimbulkan ketidakseimbangan. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan....

Suara Muhammadiyah

9 May 2024

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun melaksanakan acara KPU Goes To ....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Lembaga pendidikan adalah tempat terbaik untuk mencetak calon kader m....

Suara Muhammadiyah

1 June 2024

Berita

Gelar Pelatihan Pupuk Organik dan Bank Sampah SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Ikatan Mahasiswa....

Suara Muhammadiyah

17 November 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Berdasarkan Surat Keputusan Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah