SOLO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyambut baik kunjungan studi banding dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), pada Jumat, (15/12) di Ruang Sidang Rektorat UMS. Kedatangan UINSU disambut langsung oleh Wakil Rektor V UMS Prof. Supriyono , S.T., M.T., Ph.D.
Dalam membuka diskusi tersebut, Supriyono mengungkapkan salam dan rasa terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh UINSU ke UMS.
"Kami ucapkan selamat datang di UMS," sambut Supriyono.
Rombongan UINSU berkunjung ke UMS, dalam rangka untuk belajar mengenai pengelolaan mahasiswa asing, mulai dari rekrutmen hingga akhir. Supriyono menyampaikan bahwa banyaknya mahasiswa asing di UMS saat ini, dikarenakan adanya beasiswa yang ditawarkan oleh UMS.
"Sebagian besar hampir 90% lebih mahasiswa asing di UMS adalah mahasiswa beasiswa. Kita tidak mungkin mengundang mereka tanpa memberikan beasiswa," tuturnya.
Dia melanjutkan, sejak tahun 2017, UMS setiap tahunnya memiliki kurang lebih 40 kuota beasiswa baik melalui skema beasiswa UMS International Priority Scholarship (IPS) ataupun beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari pemerintah. Keberhasilan ini juga merupakan buah hasil dari dukungan penuh Rektor UMS, sehingga Internasionalisasi tidak main-main.
Wakil Rektor V UMS itu menyampaikan, UMS memiliki prioritas beasiswa dengan melihat sebaran dari berbagai negara, apakah sudah ada perwakilan dari negara tersebut apa belum.
Hal ini dipertegas oleh Wakil Rektor I UINSU Prof., Dr., H., Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., bahwa maksud dari kedatangan UINSU ke UMS adalah dalam rangka untuk belajar mengenai pengelolaan mahasiswa asing.
"UINSU ingin mengembangkan pertama, bagaimana kita melakukan rekrutmen mahasiswa asing dari berbagai negara bukan saja yang berbasis bahasa Melayu, tapi juga bisa seperti dari Eropa, Timur Tengah, atau negara-negara di Barat," ungkapnya.
Melalui kunjungan ini juga dimaksudkan untuk belajar dan mengetahui prodi apa yang diminati oleh mahasiswa luar negeri adalah prodi yang bernuansa sains-teknologi, dan kesehatan.
"Ternyata urusan mahasiswa luar negeri itu bukan sebatas orang dari luar negeri, mahasiswa asing belajar di sini lalu selesai, tidak. Tapi banyak problem-problem lain," tambahnya.
Pengelolaan tersebut termasuk di dalamnya bagaimana mahasiswa akan tinggal, berinteraksi dengan masyarakat, dan budayanya. Kemudian, dia meneruskan bahwa ilmu yang telah didapatkan dari UMS tersebut akan dirumuskan dan akan menjadi bagian dari rencana strategis dari UINSU.
Prof., Dr., Katimin, M.A., selaku WR III UINSU juga berharap kunjungan ke UMS akan menjadi kontribusi positif bagi pihak mereka.
"Kita ingin study banding ini benar-benar memberi kontribusi positif bagi pengelolaan mahasiswa asing kami ke depan. Jadi ini benar-benar kunjungan yang sangat bermanfaat bagi kami," ungkapnya.
Katimin juga menyampaikan akan direncanakan kunjungan berikutnya. Selain itu juga UINSU juga akan mengundang UMS untuk memberikan bimbingan ketika program tersebut mulai direalisasikan. (Maysali)