YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Bank Permata Syariah menggelar kuliah umum bertajuk “Penguatan Sumber Daya Insani untuk Kemajuan Ekonomi Islam” pada Rabu (20/11). Acara yang berlangsung di Gedung Ibrahim E6, lantai 5 UMY ini menghadirkan tiga narasumber ahli di bidang perbankan syariah dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa serta dosen ekonomi syariah.
Prof. Dr. Jaih Mubarok, S.E., M.H., M.Ag., selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Permata Syariah, dalam pemaparannya menekankan pentingnya perbankan syariah menjaga keseimbangan triple bottom line: profit, people, dan planet. Menurutnya, keberlanjutan bisnis syariah tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan sekitar, sehingga SDI yang ada di dalam perbankan syariah harus memiliki perilaku etis dalam menjalankan kerjanya. “Keseimbangan antara keuntungan, kesejahteraan manusia, dan keberlanjutan lingkungan adalah fondasi utama perbankan syariah. Hal ini selaras dengan nilai-nilai Islam yang mendorong harmoni dalam seluruh aspek kehidupan,” ujar Prof. Jaih.
Dr. Asep Supyadillah, M.Ag., Anggota DPS Bank Permata Syariah, menambahkan bahwa kebutuhan akan sumber daya insani di perbankan syariah sangat luas dan menawarkan banyak peluang karier untuk para mahasiswa. Ia mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk lebih bersemangat mempersiapkan diri guna mengisi kebutuhan tersebut karena sebanyak 90% pekerja di Bank Syariah di isi oleh SDI yang bukan berpendidikan dari Ekonomi Syariah. “Ekosistem perbankan syariah membutuhkan individu yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga integritas dan semangat untuk memajukan ekonomi Islam,” jelas Dr. Asep.
Sementara itu, Habibullah, Lc., M.Si., Divisi Head Sharia Advisory & Governance Bank Permata Syariah, memberikan penekanan pada tiga elemen penting yang harus dimiliki calon tenaga kerja di perbankan syariah, yaitu penguasaan Knowledge, Skill, dan Attitude. Ketiganya, menurut Habibullah, adalah kunci utama untuk bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. “Memahami teori tanpa memiliki keterampilan praktis dan sikap kerja yang baik tidak akan cukup. Ketiga elemen ini harus dikuasai secara bersamaan agar bisa menjadi SDM yang unggul, dan bukan hanya menghafal atau membaca saja tapi diperlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat bersaing” tuturnya.
Acara ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta yang merasa terinspirasi oleh paparan para narasumber. Harapannya, seminar ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri dalam mendukung kemajuan ekonomi Islam di Indonesia.