YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ikhtiar Menyelamatkan Semesta menjadi tema Milad ke-111 Muhammadiyah yang jatuh pada tanggal 18 November 2023. Tema tersebut dipilihnya karena Muhammadiyah memandang bahwa dunia tidak sedang baik-baik saja. Dalam hal ini, ada dua tantangan berat dan kompleks yang dihadapi oleh umat manusia. Pertama, perang dengan eskalasi yang semakin meluas. Mulai dari perang antara Rusia dengan Ukraina yang melibatkan berbagai kekuatan besar dunia. Konflik dan kudeta di Afrika yang terus merembet ke negara kawasan. Ketegangan di laut Natuna yang tak kunjung reda. Dan yang terbaru, meletusnya perang antara Israel dengan Hamas yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina.
Kedua, tantangan perubahan iklim (climate change) yang sejatinya telah menjadi kesadaran global dan sekaligus menjadi konsen bagi Muhammadiyah sejak dua dekade terakhir. Bertempat di Gedung Munjiah lantai dua Universitas Aisyiyah Yogyakarta (16/11), Pimpinan Pusat Muhammadiyah melangsungkan Konferensi Pers dalam rangka menyambut Milad Muhammadiyah yang rentetannya akan dilangsungkan di tiga tempat berbeda yaitu UNISA, UAD, dan UMY.
Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan bahwa diangakatnya tema tersebut tidak lepas dari keseriusan dan komitmen Muhammadiyah dalam membangun kehidupan yang damai, adil, dan penuh dengan kesadaran terhadap alam. Peningkatan suhu bumi yang semakin menuju ke titik ekstrim mendorong Muhammadiyah untuk berupaya untuk ikut andil memberikan solusi penyelamatan bumi.
“Muhammadiyah sebenarnya telah memberikan perhatian yang serius terhadap perubahan iklim sejak Muktamar di Makassar,” ujarnya.
Selain konsen pada isu lingkungan dan kemanusiaan universal, tak dapat dipungkiri bahwa semakin dekatnya dengan agenda pesta demokrasi (Pemilu 2024), mendorong PP Muhammadiyah melakukan konsolidasi nasional dalam upaya menjaga netralitas Muhammadiyah di arus politik praktis.
Abdul Mu’ti menegaskan, di tengah arus politik praktis yang saling tarik-menarik membentuk sebuah kubu dan kelompok, Muhammadiyah berkomitmen untuk tetap berlaku netral secara aktif, bukan pasif. Muhammadiyah akan tetap membangun komunikasi dengan seluruh calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung di Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
Atas dasar pemikiran tersebut, melalui momentum Milad Muhammadiyah ke-111, Muhammadiyah berkomitmen menyelenggarakan beberapa agenda strategis organisasi, di antaranya Konsolidasi Nasional Muhammadiyah terkait dengan Pemilu 2024 yang berlangsung di UNISA, Global Forum for Climate Change (UAD), dan Resepsi Milad Muhammadiyah ke-111 di UMY.
Agung Danarto, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa di Milad-Nya yang ke-111, Muhammadiyah akan meluncurkan dana abadi pendidikan guna meningkatkan kesejahteraan guru Muhammadiyah di beberapa daerah yang masih berada dalam kondisi memprihatinkan. Di samping belum meratanya kualitas pendidikan di sekolah Muhammadiyah sehingga menyebabkan kesenjangan antara pendidikan di kota dan desa.
“Dari ikhtiar ini Muhammadiyah berusaha membangun pondasi yang kuat untuk dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu Muhammadiyah mencoba menggalang dana abadi yang dikhususkan untuk mereka yang masih memerlukan bantuan,” ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan yang memaparkan soal teknisi acara resepsi Milad Muhammadiyah yang akan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu malam 18 November 2023. Selain itu juga hadir Hening Purwati Parlan selaku bagian dari Global Forum for Climate Movement yang memaparkan soal alasan perlunya solusi dalam menghadapi perubahan iklim global. (diko)