MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan melaksanakan kunjungan penting ke tujuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah di Kota Makassar pada Selasa, 5 November 2024.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rapat nasional MPKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan tujuan memperbarui data LKSA yang akan menjadi bagian penting dari dokumen majelis. Data ini juga akan digunakan sebagai persiapan audensi yang akan datang dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.
Tim MPKS PWM Sulsel yang turun langsung dalam kunjungan ini adalah Nasaruddin, S.Pd., M.M., Dr. Dahniar, SST., M.Kes., Nurlina, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Dr. Imelda Iskandar, S.ST., M.Kes., M.Keb.
Mereka mengunjungi tujuh panti asuhan, yakni Panti Asuhan Ummu Aiman II Cabang Mamajang di Jl. Kakatua, Panti Asuhan Bahagia Cabang Makassar di Jl. Muhammadiyah, Panti Asuhan Jannatul Ma'wa Cabang Bontoala di Jl. Andalas, Panti Asuhan Mardiyah Cabang L.P. Layang di Jl. Tinumbu, Panti Asuhan Ummu Aiman I Cabang Mamajang di Jl. Beruang, Panti Asuhan Muhammadiyah Sambung Jawa di Jl. Tanjung Pattiro, dan Panti Asuhan Sejati Cabang Ujung Tanah di Jl. Cakalang V, Kota Makassar.
Nasaruddin, S.Pd., M.M., salah satu anggota tim yang juga Wakil Sekretaris MPKS PWM Sulsel, menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah upaya untuk memastikan setiap LKSA memiliki data terbaru yang mencakup kondisi fisik, kebutuhan, dan pengelolaan layanan kesejahteraan anak di setiap panti asuhan.
“Kami ingin memastikan bahwa data yang ada mencerminkan kondisi aktual, sehingga program dan dukungan yang diberikan lebih efektif dan tepat sasaran. Data ini nantinya akan menjadi dasar untuk mendukung advokasi kebijakan dan pengembangan pelayanan di bidang kesejahteraan sosial Muhammadiyah,” jelas Nasaruddin.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengungkapkan bahwa pembaruan data ini merupakan bagian dari komitmen MPKS PWM Sulsel dalam mendukung program kesejahteraan sosial yang lebih inklusif, terutama bagi kalangan disabilitas melalui program Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU).
"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat layanan yang ada agar lebih inklusif dan merata. Program HIDIMU, yang baru dibentuk, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap kebutuhan kaum disabilitas di lingkungan Muhammadiyah,” tambahnya.
Rencana kunjungan ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dalam waktu dekat juga diharapkan dapat membuka kerja sama lebih lanjut, khususnya dalam pengembangan LKSA di Sulawesi Selatan.
“Kami berharap hasil pembaruan data ini dapat mendukung kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah daerah untuk memperkuat jaringan layanan kesejahteraan sosial Muhammadiyah di wilayah ini,” ujar Nasaruddin, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Galesong Utara.
Melalui langkah ini, MPKS PWM Sulsel berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola dan layanan kesejahteraan sosial, baik untuk AUM bidang sosial di Sulsel.