SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mengusung tema “Muhammadiyah 2050: Membangun Kader Islam Berkemajuan di Era Society 5.0” Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah akan melangsungkan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 24-26 Oktober 2025.
Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah, Azaki Khoirudin membeberkan, setidaknya ada tiga agenda utama dalam Rakornas MPKSDI di kota yang memiliki sebutan lain The Spirit of Java. Pertama, Reformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM). Kedua, Digitalisasi Perkaderan. Dan ketiga, Revitalisasi Sekolah Kader.
“Reformasi sistem perkaderan Muhammadiyah merupakan agenda mendesak untuk mengatasi tantangan seperti ketidaksinkronan antarjenjang, lemahnya indikator kualitas, dan kurangnya kejelasan output kader dalam menghadapi isu kontemporer. Sistem ini perlu dirancang dengan peta jalan yang terukur dan sederhana, namun tetap mempertahankan esensi ideologi serta misi dakwah Muhammadiyah,” jelas Azaki pada Selasa (21/10).
Kedua, Digitalisasi Perkaderan. Digitalisasi perkaderan adalah strategi penting untuk mengatasi lemahnya pengelolaan data kader Muhammadiyah yang selama ini dikelola secara konvensional, memungkinkan pemetaan sumber daya yang akurat, penguatan organisasi, penempatan kader secara strategis, pengembangan kapasitas SDM, dan pembentukan jejaring kader yang terintegrasi secara terstruktur dan konsisten.
Ketiga, Revitalisasi Sekolah Kader. Revitalisasi sekolah kader Muhammadiyah merupakan upaya masif dan sistemik untuk mengarahkan perkaderan pada pendekatan praktis, tidak hanya berfokus pada pendidikan ideologis, tetapi juga pada pendiasporaan kader ke berbagai sektor kehidupan, serta pengembangan kader di bidang ilmu-ilmu umum seperti ekonomi, kesehatan, kebencanaan, dan pertambangan, agar selaras dengan kebutuhan dakwah Muhammadiyah yang semakin luas.


