YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Keberadaan museum benar-benar menjadi kebutuhan untuk kontinuitas gerakan dakwah Muhammadiyah, mengingat dakwah Muhammadiyah di Surabaya sudah memasuki 102 tahun, dimana pada 1 November 1923 KH Ahmad Dahlan melantik KH Mas Mansur selaku ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya yang pertama, sehingga perlu upaya penggalian data dan koleksi benda bersejarah untuk menjadi daya dorong gerakan dakwah.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr M Ridlwan MPd saat melaunching museum visual pada apel Milad Muhammadiyah ke 111 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya pada Sabtu (18/11/23) pagi yang dihadiri seluruh Pimpinan Cabang se- Surabaya, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya dan Angkatan Muda Muhammadiyah Surabaya.
"Kami berharap koleksi museum ini terus bertambah dan kami siap menerima kolektor dari keluarga besar Muhammadiyah dan simpatisan Muhammadiyah," tuturnya.
H Dikky Syadqomullah MHES, selaku ketua Panitia Milad Muhammadiyah ke 111 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya menyampaikan, ada banyak kegiatan gebyar Milad Muhamadiyah yang dilakukan diantaranya lomba lomba, tabligh Akbar dan Lounching City Tour Napak Tilas Dakwah Muhammadiyah dan Museum Visual Muhammadiyah Surabaya.
"Diantara koleksi museum visual ini terdapat kartu tanda anggota Muhammadiyah milik KH Mas Mansur, dan para pengunjung pun merasa kagum dan bersyukur ternyata masih ada kartu tersebut, dan diberikan penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan oleh tim Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya," ujarnya.
Andi Hariyadi, selaku ketua MPID Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya menyampaikan, meski dengan segala keterbatasan yang ada, syukur alhamdulilah kami mendapatkan beberapa koleksi benda benda bersejarah untuk museum.
"Dan kami siap menerima koleksi benda benda bersejarah untuk media dakwah dan edukasi," tandasnya. (Andi/yud)