Tekankan Peran Penting Media Sosial Untuk Dakwah Berkemajuan
SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi Sleman, pada Ahad pagi 10 Desember 2023 menggelar 3 acara sekaligus yakni kajian rutin Ahad Kliwon, dilanjutkan pelantikan bersama 9 PRM ( Pimpinan Ranting Muhammadiyah ) se PCM Turi dari 11 Ranting dan 7 PRA ( Pimpinan Ranting Aisyiyah) dan dipuncaki dengan Seminar Etika Bermedia Sosial yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah di komplek SMK Muhammadiyah 2 Turi di Ngablak Bangunkerto Turi yang Nampak penuh dengan peserta meski ditengah hujan yang membasahi pagi.
Dibuka dengan kajian mengenai Ustadz Mahtuhin S.HI yang mengangkat tema “ Fadillah Tholabul Ilmi, Kebutuhan dan Kewajiban”. Disampaikan betapa thalabul ilmu merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “menuntut ilmu wajib atas setiap orang Islam” bukankah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan wahyu pertama adalah ayat tentang ilmu yakni Iqra (bacalah).
Disamping itu dengan menuntut ilmu dapat mengangkat derajat sebagaimana janji Allah bahwa orang-orang yang menuntut ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah dalam (QS. Al-Mujadalah: 11). "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Selanjutnya acara pelantikan bersama 9 PRM ( Pimpinan Ranting Muhammadiyah ) se PCM Turi dari 11 Ranting dan 7 PRA ( Pimpinan Ranting Aisyiyah). Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan pelantikan PCM yang dibacakan oleh Drs. Bambang Rahmanto selaku Ketua dan dari Asiyiyah Cabang Turi dibacakan oleh Sri Winarti M.Pd yang menjadi tonggak baru kepengurusan ranting periode 2022-2027 dengan semangat menyongsong Turi Berkemajuan.
Dalam Seminar Etika Bermedia Sosial yang menghadirkan Fajar Junaedi, influencer dan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengemuka “ betapa pemakaian media sosial yang tinggi, membuka peluang adanya hoaks dan ujaran kebencian. Padahal jika digunakan dengan bijak, media sosial bisa menjadi sumber informasi dan berjejaring serta menjadi sarana dakwah”.
Fajar menambahkan, para pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan adalah opinion leader sehingga harus aktif bermedia sosial secara bijak. “Literasi bermedia sosial menjadi keahlian yang seharusnya dikuasai agar hoax bisa dicegah penyebarannya,”
"Media sosial adalah platform terbuka yang mengubah posisi pengguna, dari sekadar konsumen pesan menjadi produsen dan konsumen pesan,” ujar Fajar.