PAYAKUMBUH, Suara Muhammadiyah – Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Muhammadiyah pada dasarnya memiliki peran sebagai pendakwah. Amanah dakwah ini merupakan tanggung jawab yang diemban oleh setiap Muslim. Sebagai hamba Allah, setiap Muslim memiliki dua amanah utama: amanah wazhifah, yaitu kewajiban beribadah kepada Allah, dan amanah risalah, yaitu tanggung jawab untuk mengajak manusia ke jalan kebenaran sesuai perintah Allah.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Irwandi Nashir dalam materi bertema Dakwah dan Kaderisasi Muhammadiyah saat kegiatan Baitul Arqam untuk guru-guru TK, SD, dan SMP Perguruan Muhammadiyah Hj. Yuliana di Sarilamak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, pada Rabu (28/1/2025).
Menurut Irwandi Nashir, dakwah harus dipahami secara luas sebagai usaha untuk mengajak orang lain melakukan perubahan, baik dari hal yang kurang baik menjadi lebih baik maupun dari yang sudah baik menuju kondisi yang lebih unggul. “Jangan memaknai dakwah hanya sebatas aktivitas di mimbar,” tegas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Payakumbuh. Ia menyatakan bahwa semangat berdakwah harus dimiliki oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah Muhammadiyah.
“Guru yang juga berperan sebagai pendakwah berbeda dengan guru yang hanya menyampaikan ilmu,” jelasnya. Guru yang menyadari peran dakwahnya, lanjut Irwandi, akan mengutamakan keteladanan, mampu menjalin hubungan emosional yang baik dengan siswa, dan bersabar dalam mendidik karena proses perubahan memerlukan waktu.
Puncak peran guru sebagai pendakwah, menurut Irwandi Nashir, adalah ketika seorang guru berhasil menjadi mentor bagi para siswa. Dalam hal ini, hubungan guru dan siswa tidak hanya terbatas di ruang kelas, tetapi juga berlanjut dalam kehidupan sehari-hari. Peran mentor ini diwujudkan melalui pembinaan yang terstruktur dan terukur.
“Jika guru mampu menjadi mentor, siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik tetapi juga pembentukan karakter sehingga pada akhirnya mereka menjadi kader yang siap melanjutkan perjuangan Muhammadiyah,” tutup Irwandi Nashir.