BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 Banda Aceh sedang berbenah menuju pembaharuan untuk menjadi pelopor sekolah modern, berkemajuan dan berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun relasi dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak salah satunya adalah Pusat Riset STEM Universitas Syiah Kuala (PR-STEM USK).
Saat ini kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari—ada kebutuhan yang semakin besar bagi siswa untuk memiliki landasan yang kuat dalam bidang teknologi, matematika, dan sains agar dapat sukses di masa depan. STEM singkatan dari Science, Technology, Engineering, and Mathematics merupakan suatu pendekatan pendidikan interdisipliner. STEM menggabungkan keempat literasi tersebut untuk memberikan pengalaman pembelajaran dunia nyata yang terintegrasi.
Dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work tercatat akan ada beberapa pekerjaan yang hilang digantikan oleh tenaga mesin (robot).
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah hendaknya mendukung siswa sehingga siap menghadapi tantangan kerja di masa depan. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan 6C yaitu Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (kreatif), Collaboration (kolaborasi), Communication (Komunikasi), Computional Thinking (berpikir komputasi), dan Compassion (kasih sayang).
SMA Muhammadiyah 1 Banda Aceh didampingi oleh PR-STEM USK telah berhasil melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan STEM untuk meningkatkan keterampilan berpikir secara komputasi melalui pemrograman robot otonom dan memperkenalkan sensor pada robot. Pada kesempatan yang sama turut diperkenalkan juga alat IMAGy yang mendukung eksperimen fisika untuk membatu memahami konsep mekanika.
Prof Yuwaldi mengatakan “Aktivitas seperti ini memberi jeda dari pembelajaran reguler dan cara baru dalam memandang pendidikan. Pembelajaran menggunakan sensor dan robot memberikan cara unik untuk memotivasi siswa dalam belajar sehingga meningkatkan kegembiraan siswa di sekolah".
Kegiatan ini merupakan salah satu cara bagi SMA Muhammadiyah 1 Banda Aceh agar siswa-siswi tertarik dan lebih bersungguh-sunggu dalam belajar sains, matematika dan teknologi.
Rikar Maulana mengataka “Generasi muslim di masa depan perlu dipersiapkan menjadi tangguh dan cerdas. Kita perlu memperkenalkan bahwa programmer atau developer pertama yang menemukan algoritma pemrograman bukanlah ilmuwan barat melainkan ilmuwan muslim yang merupakan seorang ahli matematika yaitu Al Khwarizmi di mana di literatur barat dikenal dengan sebutan Algorizm. Kegiatan seperti ini ke depannya akan terus dilakukan secara bertahap sehingga akan muncul Al Khwarizmi generasi selanjutnya dari SMA Muhammadiyah 1 Banda Aceh.”