SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Dalam puncak Dies Natalies ke – 75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (19/12) di Grha Sabha Pramana UGM Bulaksumur, Sleman, DIY, dirangkai dengan penganugerahan Hamengku Buwono IX. Penerima anugerah ini dari Muhammadiyah, yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dibidang "Pendidikan, Sosial, Politik, dan Kemanusiaan."
Selain Haedar, datang dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Saiful Deni. Ia secara khusus menerima penghargaan ini dengan kategorisasi “Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan.”
Saiful mengungkapkan dirinya pernah mengenyam pendidikan di UGM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sebagai alumni tahun 2002, Ia merasa bangga juga tasyakur bin ni’mah atas raihan penghargaan tersebut.
“Kami sudah berkiprah hampir 16 tahun di perguruan tinggi. Itu menghasilkan berbagai macam konsep dan pengetahuan. Tentunya saya juga berterima kasih dan bahagia karena sebagai alumni tahun 2002 di FISIP. Berbagai macam pengetahuan diberikan kepada kami. Ini menunjukkan UGM menjadi mercusuar pengetahuan bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga mendapat banyak pengalaman serta pengetahuan kontemporer yang sangat bermakna. Karena itu, Saiful berupaya untuk mengejawantahkan ilmu—ilmu sebagaimana telah diperoleh selama studi di Kampus Kebangsaan dan Kerakyatan tersebut.
“Ilmu-ilmu yang telah kami miliki akan terus kami salurkan sehingga menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tuturnya.
Terkait penghargaan tersebut, reaktualisasi yang dilakukan Saiful dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu. Juga, ada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri yakni di Thailand dan Malaysia untuk memberikan pengalaman bagi para mahasiswanya.
“Tentunya ini berlangsung dibeberapa tahun. Dan sudah berlangsung satu periode. Ini kami sambung lagi. Ke depan, program ini kalau bisa Insyaallah diberlanjutkan kembali,” jelasnya.
Anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini ke depan akan terus memperluas radius kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Tentu ini tidak bisa dilakukan secara personal, tapi harus kolektif agar bisa menjadikan UM Maluku dapat berdaya saing, unggul, dan berkemajuan.
“Pencapaian ini adalah milik bersama seluruh keluarga besar Universitas Muhammadiyah yang tak pernah lelah berkontribusi melalui inovasi, pengabdian, dan kolaborasi strategis,” tegasnya.
Selain Saiful, Susanti, Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto juga mendapat penghargaan ini. Kategorinya dibidang "Patologi dan Farmakologi Molekuler pada Kanker." Dengan penghargaan itu, Ia berupaya menyemai pengalaman dan pengetahuannya kepada masyarakat luas.
“Dengan semua kegiatan yang telah saya lakukan, saya benar-benar ingin memberikan kembali ilmu yang telah diajarkan guru-guru saya, baik di UGM maupun di Muhammadiyah agar dapat bermanfaat pada masyarakat,” tuturnya. (Cris)