YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Umat Islam harus berupaya menciptakan kehidupan yang bahagia dan menggembirakan. Tolok ukurnya, sebagaimana riwayat, "Barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu."
"Jadi pesan kanjeng Nabi kalau ingin hidup senang, bahagia, kita harus memiliki ilmu," kata Musthofa, Kepala SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta saat Pengajian Sabtu Pagi (Persagi) di Grha Suara Muhammadiyah, Sabtu (22/11).
Kata Musthofa, kalau hidup ingin bahagia, setiap umat Islam harus merenungi bentangan ayat-ayat Al-Qur'an. Proses perenungan itu harus memiliki ilmu, yang kelak kemudian bisa mengimplementasikan seluruh substansinya ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Insya Allah, hidupnya yang dulunya sulit menjadi mudah, penuh kebahagiaan dan kemuliaan," tegasnya.
Di sinilah, pentingnya penguasaan ilmu, yang tidak hanya pengetahuan umum semata, tetapi, ilmu keagamaan secara komprehensif. “Pokoknya kalau hidupnya itu ingin bahagia, meniru kanjeng Nabi. Orang itu harus punya ilmu,” tekannya.
Ilmu, sebut Musthofa sangat penting dimiliki oleh umat manusia, terlebih lagi bagi seorang Muslim. Dari sini kemudian, ilmu menjadi fondasi untuk membangun peradaban, memperkuat keimanan, serta menuntun manusia menjalani kehidupan dengan bijak dan bermartabat.
“Kalau ilmunya sudah bermanfaat, hidupnya pasti akan bahagia dan sejahtera,” sebutnya.
Hidup tanpa ilmu, kata Musthofa, kesan kehidupan kosong melompong tanpa makna. Yang ada hanyalah hidup tanpa arah yang pasti. (Cris/Noor)


