MEDAN, Suara Muhammadiyah - Konjen Singapura Dr. Edmund Chia bersama Singapore Management University (SMU) dan Temasek Polytechnic melakukan kunjungan ke kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Rabu (9/10). Kunjungan ini untuk menjajaki kerja sama di bidang pendidikan antara UMSU dengan kedua institusi asal Singapura.
Rektor UMSU Agussani menyampaikan apresiasi atas pertemuan tersebut dan menyebutnya sebagai langkah positif dalam memperkuat hubungan internasional antara Indonesia dengan Singapura. "Pertemuan ini sangat bermanfaat untuk membangun hubungan internasional, khususnya antara UMSU dengan SMU dan Temasek Polytechnic. Terima kasih kepada Konsulat Singapura yang telah menjembatani hubungan ini. Kami berharap kerja sama ini akan terus berlanjut," ujarnya.
Kunjungan ini diisi dengan sesi diskusi yang dimoderatori Wakil Rektor III UMSU Rudianto. Sesi diskusi membahas peluang kerjasama pendidikan antara UMSU dengan pihak SMU dan Temasek Polytechnic.
Dalam pertemuan tersebut, Senior Associate Director SMU, Mr. Andrew Low, memperkenalkan SMU sebagai universitas yang didirikan pada tahun 2000 dan akan merayakan ulang tahun ke-25 pada tahun depan. Dia juga menjelaskan bahwa SMU memiliki pendekatan berbeda dalam sistem perkuliahannya, yang lebih menekankan kelas-kelas kecil bergaya seminar, serta kemitraan erat dengan industri.
"Kami sangat terbuka untuk UMSU datang ke SMU. Salah satu fokus kami adalah menciptakan lulusan yang siap di industri, karena sejak awal pendirian, kami bekerja sama erat dengan mitra industri. Kami juga sangat bersemangat untuk menjajaki kerja sama dengan UMSU, misalnya melalui program pertukaran mahasiswa dan kolaborasi proyek," kata Andrew Low.
Assistant Director Temasek Polytechnic, Ms. Katherina Tan, turut menyampaikan pengenalan singkat tentang institusinya yang didirikan pada tahun 1990. Temasek Polytechnic saat ini memiliki sekitar 12.000 mahasiswa dan 1.300 staf, dengan program studi yang mencakup bisnis terapan, teknik, hingga teknologi informasi. Dia menjelaskan bagaimana institusinya memastikan mahasiswa siap bekerja di industri melalui program magang yang menjadi bagian wajib dari kurikulum.
"Kami mengirimkan 2.000 mahasiswa setiap tahun ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, untuk pelatihan industri. Kami sangat terbuka untuk mendiskusikan ide-ide kolaborasi dengan UMSU," ujar Katherina Tan.
Dari pihak UMSU, Ketua MBKM, Abdurrahman Zuhdi, S.I.Kom., dan Ketua Pusat Bahasa (PUSBA), Muhammad Rafi'i, S.Pd., M.A., juga menyampaikan kesiapan UMSU untuk berkolaborasi dalam program pertukaran dan magang mahasiswa, mengingat kedua institusi memiliki kesamaan dalam penempatan mahasiswa di dunia industri.
Pertemuan ini diakhiri dengan kunjungan Konjen bersama SMU dan Temasek Polytechnic ke beberapa fasilitas kampus UMSU, termasuk Pusat Kewirausahaan Inovasi dan Inkubator Bisnis (PUSKIIBI) serta UMSU Radio. (Syaifulh/Diko)