YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Halal Bihalal dilakukan oleh keluarga besar Masjid Muttaqien Beringharjo Yogyakarta, Sabtu (13/4). Tampak hadir pembina masjid yang juga pernah menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005 – 2010 HM Muchlas Abror.
Acara ini menghadirkan Sigit Yulianto, Pengasuh Pesantren Nurani Insani Yogyakarta. Dalam hikmah syawalan, Sigit menyampaikan, berakhirnya bulan puasa, semestinya diikuti dengan keistiqamahan dalam beribadah. Karena hal demikian sebagai konsep utama dalam menjalani kehidupan di muka bumi.
“Kesadaran terhadap tugas ibadah, baik yang bersifat ritual maupun sosial, harus terus dijaga dan diamalkan secara konsisten,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa keistiqamahan merupakan wujud nyata dari keberhasilan seseorang dalam menjalani ibadah Ramadhan. “Ramadhan bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi proses pembentukan karakter dan spiritualitas yang seharusnya berdampak jangka panjang,” katanya.
Menurutnya, pasca-Ramadhan adalah momen untuk mengevaluasi sejauh mana nilai-nilai kebaikan selama puasa dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Syawal bukan akhir, tapi awal untuk terus memperbaiki diri,” tegasnya.
Karena pada esensinya, Syawal bermakna bulan peningkatan. “Maka, kita mesti meningkatkan ibadah kita. Jangan sampai, ada kelesuan dalam beribadah. Dengan beribadah secara khusyuk, maka hidup kita akan lebih terarah, hati menjadi tenang, dan kita mampu menghadapi pelbagai ujian dengan penuh kesabaran,” pesannya mengakhiri.
Kegiatan Halal Bihalal ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah di antara jamaah Masjid Muttaqien, sekaligus menguatkan komitmen bersama dalam memakmurkan masjid sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat. (Cris/El)