Penulis Buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat
LAMONGAN Suara Muhammadiyah - Buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat sukses dilaunching. KH Afnan Anshori adalah Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Brondong Lamongan. Beliau juga mantan Ketua PDM Lamongan 2000-2005
Launching buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat disaksikan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Dr Yuhronur Efendi Bupati Lamongan, Pengasuh Pondok Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Saha dan Drs. K.H. Muhammad Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed, Jajaran PDM Lamongan KH Muntholib Sukandar, Fathurrahim Syuhadi danm KH Mulyono AR serta para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Gontor
Penulis buku ini adalah Maftukhah Afnan. Ia adalah putri kedua KH Afnan Anshori dan Hj Inayah. Maftukhah Afnan lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor). Maftukhah dikenal sebagai aktifis IPM sejak sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Di sekolah inilah bakat menulisnya mulai nampak.
Selepas dari IPM, Maftukhah aktif di IMM. Kemudian setelah kuliyah ia aktif di Nasyiatul Aisyiyah. Saat ini Maftukhah aktif di Aisyiyah Brondok. Beberapa jabatan penting di Ranting maupun di Cabang Aisyiyah Brondong ia pegang
Perempuan kelahiran 1972 ini menuturkan bahwa menulis itu menyenangkan. Meski hasil tulisannya masih sangat sederhana, tetapi ia merasa sangat bersyukur karena bisa mengetahui bagaimana rasanya menciptakan sebuah buku.
Maftukhah tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia saat ini bisa membuat sebuah buku. Buku tentang abahnya sendiri sebagai pejuang dan pelaku dakwah di pesisir pantura Lamongan
“Saya begitu menikmati dan merasa seperti sedang menyaksikan kisah perjalanan hidup Abah,” ujarnya
Ibu tiga putra putri ini menuturkan proses merampungkan buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat membutuhkan waktu selama 8 bulan. Maret 2023 ia mulai menyusun kerangka tulisan
Kemudian hunting info info tentang masa kecil sampai menjelang wafatnya KH Afnan Anshori. Banyak diskusi dengan kakak dan adik kandungnya KH Afnan Anshori yang masih hidup. Ia melakukan wawancara dengan beberapa murid dan teman teman mendiang KH Afnan Anshori. Kemudian melakukan diskusi dengan keluarga inti.
Tenaga Pendidik di Perguruan Muhammadiyah Brondong ini menuturkan, mulai bulain Mei ia menuangkan kerangka dan draft dalam bentuk tulisan. Bongkar pasang tulisan pun sempat dilakukan. Kalau sudah pikiran buntu ia langsung tutup laptop dan gak mau buka buka lagi.
Maftukhah juga mengisahkan tentang kendala yang dihadapi selama menyusun buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat. Ia menyebut yang paling sulit adalah mencari sumber informasi dari teman KH Afnan Anshori semasa di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Di samping terkendala mencari sumber informasi, Maftukhah juga merasa kesulitan dalam menuangkan pemikiran pemikiran KH Afnan Anshori. Oleh karena itu ia lebih banyak mengajak berdiskusi dengan KH Hasan Al Banna adik kandungnya dan ustadz Suwargi suaminya. Maftukhah menyadari, mungkin karena latar belakang pendidikan yang tidak nyambung
Terkait dengan waktu yang dipilih dalam menulis, Maftukhah menuturkan bahwa baginya menulis yang pas adalah dalam suasana kesunyian. Waktu yang paling pas menulis adalah selepas isya' sampai jam 22.00 WIB
“Secara umum dalam penulisan buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat, alhamdulillah Allah memberikan kemudahan semuanya,” ujarnya
Maftukhah berharap dengan terbitnya buku KH Afnan Anshori Pendiri Pondok Pesantren Al Munawwarah Berkhidmat untuk Umat ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca. Dari kisah-kisah keberhasilan, ketekunan dan ketangguhan KH Afnan Ansori dalam berdakwah menjadi spirit bagi generasi yang akan datang
Ditanya setelah sukses menulis buku Biografi KH Afnan Anshori ini, Maftukhah berencana akan tetap menulis di sela sela kesibukannya sebagai pendidik dan ibu rumah tangga.(Fathurrahim Syuhadi)