Pusat Studi Muhammadiyah Gandeng LazisMu, Berikan Beasiswa Riset Tugas Akhir

Publish

9 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
113
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pusat Studi Muhammadiyah luncurkan Beasiswa Riset Tugas Akhir bagi mahasiswa pada Senin (8/7) di Aula Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Peluncuran ini turut menggandeng LazisMu sebagai mitra. Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan literatur ilmiah Muhammadiyah di berbagai macam bidang keilmuan. Sebeleumnya, pendaftaran beasiswa ini secara resmi telah dibuka pada bulan Maret lalu. Peluncuran secara resmi yang dilanjutkan oleh talkshow ini menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus berkomitmen dalam meningkatkan aspek pendidikan di Indonesia secara akses maupun kualitas. 

Acara dibuka oleh Bachtiar Dwi Kurniawan selaku Direktur Pusat Studi Muhammadiyah. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa peluncuran program beasiswa riset ini diperuntukan bagi peneliti, aktivis Muhammadiyah yang sedang menjalani pendidikan pada jenjang S1 dan S2. Adanya kick off yang diselenggarakan secara offline ini juga sebagai wujud akuntabilitas publik bahwa PSM mendapat Amanah dari LazisMu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek riset. 

“Ini sebagai wujud akuntabilitas publik bahwa kami mendapat Amanah, dukungan dari LazisMu untuk pendidikan. Sehingga perlu kami syiarkan bahwa kami mendayagunakan dana publik kepada yang membutuhkan” Urai Bachtiar

Pada penyampaian tersebut Bachtiar juga menguraikan bahwa pemberian beasiswa ini diharapkan dapat menunjang peneliti, aktivis Muhammadiyah yang memiliki passion di bidang riset. Menurutnya, dengan pemberian beasiswa ini diharapkan penelitian yang sedang dilakukan semakin berkualitas. Selain itu, pemberian beasiswa ini juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi atas kontribusi Muhammadiyah secara akademik. Dengan begitu, hal ini dapat meningkatkan keberadaan literatur ilmiah tentang kontribusi Muhammadiyah di berbagai bidang. 

Talkshow Pendidikan

Acara kick off dilanjutkan dengan talkshow pendidikan yang mengangkat tema “Muhammadiyah Menyongsong Indonesia Emas 2045: Ikhtiar Muhammadiyah dalam Pemerataan Akses Pendidikan di Indonesia”. Talkshow dibuka oleh penyampaian materi dari Moh Mudzakkir selaku Wakil Sekertaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan dipandu oleh Muhammad Iqbal Khatami sebagai Peneliti Pusat Studi Muhammadiyah. Dalam penyampaiannya Mudzakkir mengutarakan bahwa sejarah pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kontribusi Muhammadiyah terhadap Indonesia. Menurutnya, kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa di dalam pembukaan UUD 1945 telah dilakukan oleh Muhammadiyah sejak sebelum kemerdekaan.

“Tujuan kemerdekaan Indonesia salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebelum itu, Ahmad Dahlan telah melakukan gerakan pendidikan secara formal maupun informal hingga mendirikan Kweeckschool (Saat ini Mu’allimin-Mu’allimat)” Kata Mudzakkir

Pada penyampaian tersebut Mudzakkir juga menguraikan bahwa Muhammadiyah memiliki semangat demokratisasi pendidikan. Hal tersebut nampak dari dakwah Muhammadiyah dalam menggalang gerakan pendidikan pasca era kemerdekaan. Mengingat bahwa era saat itu, pendidikan hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan dan priyayi. Semangat demokratisasi ini dibuktikan melalui pendirian lembaga pendidikan dari tingkat paling bawah hingga paling tinggi. Mudzakkir juga menekankan bukti tersebut nampak dari banyak tokoh Muhammadiyah yang bersekolah tinggi kemudian memiliki kontribusi besar seperti Sudirman, Soekarno dan Kasman Singodimedjo. Di akhir penyampaian Mudzakkir berharap bahwa semangat dakwah pendidikan ini terus berlanjut dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Materi kedua disampaikan oleh Ibnu Tsani selaku Direktur LazisMu. Pada kesempatan ini Ibnu menekankan bahwa LazisMu memiliki fokus besar terhadap dunia pendidikan. Menurutnya fokus ini tidak dapat dilepaskan dari gerakan dakwah Muhammadiyah yang juga berfokus pada bidang pendidikan. Selain itu, ia menuturkan bahwa pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak problem terutama dari segi akses dan kualitas. Sehingga menurutnya, elemen non-pemerintah seperti LazisMu memiliki andil terhadap hal tersebut.

“LazisMu fokus ke pendidikan karena sejarah Muhammadiyah tidak dapat meninggalkan pendidikan. Di lain sisi, pendidikan di Indonesia juga masih mengalami banyak problem pada akses dan kualitas,” tutur Ibnu

Pada kesempatan tersebut, Ibnu juga menekankan bahwa negara memiliki tanggungjawab utama dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan adalah tujuan sekaligus amanat konstitusi. Menurutnya, persoalan pendidikan yang kompleks tersebut dapat diatasi dengan kolaborasi antar sektor. Dalam hal ini LazisMu dapat berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui donor yang disumbangkan oleh publik. Ibnu menilai, predikat Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia menjadi peluang untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan pendidikan.

”Peran utama pendidikan ada di negara, karena negara adalag kunci. Di sini negara dan LazisMu dapat berkolaborasi karena Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia. Ini menjadi peluang yang harus dimaksimalkan” Tutup Ibnu

Penyelenggaraan Kick-off beasiswa riset ini juga menandai dibukanya pendaftaran Beasiswa Riset Tugas Akhir Pusat Studi Muhammadiyah Batch II pada akhir Juli nanti. Bagi mahasiswa S1/S2 yang akan mendaftar dapat mengikuti informasi terbaru melalui Instagram @PusatstudiMuhammadiyah dan website https://psm.umy.ac.id. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Upaya menghidupkan dakwah di lingkungan Persyarikatan Muhamma....

Suara Muhammadiyah

21 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Berita

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Ahad, 5 Mei 2024, Pantai Sawangan, Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen,....

Suara Muhammadiyah

5 May 2024

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - Tahun ini Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) optimis akan mampu me....

Suara Muhammadiyah

14 October 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto....

Suara Muhammadiyah

16 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah