Resesi dalam Kehidupan

Publish

20 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1513
Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Resesi dalam Kehidupan

Dalam kehidupan di dunia ini tidaklah semulus jalan tol dan secepat pesawat, atau secepat kereta api listrik. Itulah hidup, tidak selalu mudah tanpa adanya ujian. Tetapi sebenarnya, semua itu dapat dilalui dengan hati-hati.

Tuhan menciptakan alam dunia ini dengan kasih sayang-Nya, dengan keindahannya sehingga umat yang mendiami bumi dapat hidup dengan tenang dan nyaman, serta memberikan spirit rahmat bagi semesta alam raya ini dengan sebuah keadaban.

Dengan perjalanannya, waktu begitu cepat dalam melintasi zaman, ada nilai-nilai yang akan mempengaruhinya. Jika kita salah dalam mengatur ritme hidup ini, maka yang terjadi adalah kekacauan atau ketidakberaturan dalam hidup. Ini akan mengakibatkan resesi (kondisi memburuk) dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan tata kelola kehidupan yang lainnya.

Jika kita mengamati kondisi saat ini di sekeliling kita, kita dapat melihat pertunjukan drama kehidupan dengan perlahan memudar dan mengalami degradasi. Dengan kejadian-kejadian terakhir yang sangat memilukan, hati ini terpukul dan menangis.

Perhatikan saja kasus-kasus korupsi yang menyeret tokoh publik, kasus narkoba, kasus pelecehan seks, dan lain-lain. Alam mulai rusak karena tangan-tangan jahil yang hanya memikirkan diri sendiri. Kita seharusnya tidak mengabaikan dan kurang peduli terhadap alam secara luas.

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya resesi, seperti adanya noda hitam dalam hati yang dirayu oleh setan, pemikiran yang sempit, serta tindakan yang tidak konsisten antara kata dan perbuatan. Jika hal-hal ini dibiarkan, maka akan terjadi kekacauan atau resesi dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat berbangsa dan bernegara.

Namun, apakah semua ini membuat kita kehilangan harapan? Tidak, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki dengan menyelaraskan semua komponen yang kita miliki. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga nilai spiritual dan nilai tauhid keimanan yang kuat, serta berpegang teguh pada Sang Pencipta atas apa yang terjadi saat ini. Kita harus mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.

"Berbudi laksana" harus menjadi pedoman dalam bertutur kata maupun beraktivitas dengan lingkungan sekitar kita. Dalam mengarungi kehidupan, kita juga harus belajar untuk memanusiakan manusia, menjaga dan merawat alam sekitar kita, serta selalu mengingat dan bijak atas setiap tindakan yang kita lakukan.

Terakhir, kita perlu mempersiapkan bekal atau menabung serta mengelola sumber daya pangan dengan bijak. Semoga kita dapat melewati krisis atau saat-saat sulit dengan bijak dan tegar.

Rumini Zulfikar, Ketua PRM Troketon, Pedan, Klaten.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Daulat Pangan Untuk Indonesia Berkemajuan Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul), Penasehat PRM Troke....

Suara Muhammadiyah

19 September 2025

Wawasan

Ramadhan, Lebaran dan Sikap Egaliter Oleh: Royyan Mahmuda Al’Arisyi Daulay, S.H.,M.H., Bidang Advo....

Suara Muhammadiyah

30 March 2025

Wawasan

Etika Bernegara: Naif Pemimpin Bukan Menjadi Leader Tetapi Dealer Oleh Sobirin Malian, Staf Pengaja....

Suara Muhammadiyah

16 September 2025

Wawasan

Oleh: Tito Yuwono, PhD, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Penguru....

Suara Muhammadiyah

13 June 2025

Wawasan

Oleh: Tri Aji Purbani, A.Md, BI Majelis Ekonomi Bisnis, Pariwisata dan Pengembangan UMKM Pimpinan D....

Suara Muhammadiyah

20 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah