BANTUL, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah Pendowoharjo pada Senin (22/7/24) melaksanakan kegiatan simulasi penanganan kebakaran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan, dan didukung oleh Pasukan Damkar Kabupaten Bantul.
Kepala SD Muhammadiyah Pendowoharjo, Ardiani, menjelaskan tujuan kegiatan ini agar siswa dan seluruh warga sekolah memahami cara mengidentifikasi bahaya kebakaran, mampu mengoperasikan alat pemadam kebakaran yang sederhana dan aman, serta membudayakan prosedur evakuasi yang aman dan tertib.
“Simulasi penanganan kebakaran di sekolah dapat membekali siswa mengenai langkah-langkah konkret untuk menghadapi keadaan darurat, sekaligus membentuk sikap siap siaga dan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi kebakaran,” tandasnya. Melalui latihan seperti itu, pihaknya berupaya melakukan pengurangan risiko demi keselamatan semua warga sekolah dalam situasi darurat kebakaran yang tidak terduga.
“Bagi SD Muhammadiyah Pendowoharjo, keselamatan warga sekolah sangat diutamakan,” ujar Ardiani. Oleh karena itu, semua warga sekolah harus mempelajari cara merespons kebakaran dan menggunakan alat pemadam kebakaran dengan benar.
“Dibanding sekedar teori, simulasi pemadam kebakaran merupakan cara efektif untuk mengajarkan anak-anak tentang langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi kebakaran di sekitar mereka,” tegasnya. Menurut Ardiani, simulasi penanganan kebakaran perlu dilakukan secara berkala, dalam membangun budaya keselamatan yang kuat di antara siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, mengapresiasi upaya SD Muhammadiyah Pendowoharjo dalam membangun budaya keselamatan melalui mitigasi bahaya kebakaran. Melalui kegiatan ini, SD Muhammadiyah Pendowoharjo menunjukkan sebagai satuan pendidikan yang aman dan memiliki kesiapsiagaan dalam memitigasi risiko bencana.