Sinergi Enam Provinsi, ‘Aisyiyah Sulawesi Memantapkan Langkah Dakwah Kesehatan Berkemajuan

Publish

26 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
41
Istimewa

Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah menggelar Rapat Konsolidasi Nasional Regional Sulawesi Batch V dengan tema “Penguatan Kepemimpinan untuk Percepatan Dakwah Kesehatan ‘Aisyiyah.” Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 25–26 Oktober 2025, di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan.

Rapat ini diikuti oleh pengurus Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah dari enam provinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Tujuannya untuk memperkuat kerja sama dan menyatukan langkah dalam gerakan dakwah kesehatan di wilayah Sulawesi.

Menurut dr. Nurhira Abdul Kadir, MPH., Ph.D., Ketua Divisi Pelayanan Kesehatan Majelis Kesehatan PWA Sulawesi Selatan yang turut sebagai peserta kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat kerja sama dan berbagi pengalaman antarwilayah.

“Rapat ini bukan hanya membahas laporan, tapi juga memperkuat kepemimpinan dan merancang kerja sama agar dakwah kesehatan ‘Aisyiyah semakin kuat dan berdampak,” ujar Ketua Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar ini.   

Pada hari kedua, setelah penjelasan dari tim PP ‘Aisyiyah, peserta dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama membahas penguatan organisasi, kelompok kedua membahas pemberdayaan masyarakat, dan kelompok ketiga membahas pelayanan kesehatan. Kelompok pelayanan kesehatan dipandu oleh Prof. Dr. dr. Arlina Dewi, M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Dalam kelompok pelayanan kesehatan, setiap wilayah menyampaikan perkembangan fasilitas kesehatan ‘Aisyiyah di daerahnya. Sulawesi Selatan melaporkan memiliki tujuh fasilitas layanan kesehatan, dua di antaranya telah berstatus akreditasi paripurna. Sementara Sulawesi Barat menyampaikan bahwa mereka pernah memiliki satu klinik di Mamuju, namun fasilitas tersebut hancur akibat gempa pada 15 Januari 2021. Gempa itu juga menewaskan dr. Adriani Kadir, dokter penanggung jawab utama yang juga Ketua MPKU PWM Sulbar.

Sejak peristiwa itu, Sulbar belum memiliki klinik baru, namun ada rencana membuka apotek di Majene sebagai langkah awal untuk menghidupkan kembali kegiatan pelayanan kesehatan ‘Aisyiyah di wilayah tersebut. Dari Sulawesi Tenggara, disampaikan rencana pembukaan tiga klinik baru di Muna, Kendari, dan Buton, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan dan penjajakan.

Ditambahkan bahwa kegiatan pelayanan kesehatan ‘Aisyiyah bukan sekadar layanan medis, tetapi juga bagian dari dakwah dan pengabdian kepada masyarakat. “Klinik dan fasilitas kesehatan ‘Aisyiyah menjadi sarana untuk menebarkan nilai Islam yang penuh kasih dan kepedulian,” katanya.

Rapat ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman dan ide antarwilayah. Para peserta menekankan pentingnya memperkuat kerja sama, menyiapkan kader tenaga kesehatan, serta memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan ‘Aisyiyah di masa depan. ***


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah Jogokariyan Yogyakarta (Mujonta) mengadakan k....

Suara Muhammadiyah

17 March 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse men....

Suara Muhammadiyah

13 October 2023

Berita

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah - Pesantren Tahfidzul Qur'an Muhammadiyah Al Firdaus Ngabeyan Kartas....

Suara Muhammadiyah

18 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bisnis Jasa Makanan Univers....

Suara Muhammadiyah

24 February 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penc....

Suara Muhammadiyah

1 February 2024