SAMARINDA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun, para dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur melakukan pengabdian kepada masyarakat, bekerja sama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kaltim dan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kaltim di Panti Asuhan Al Walidatulrahmah Samarinda, Ahad, 10 Agustus 2025.
”Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Dasar Pada Anak Panti Asuhan Sebagai Upaya Pemutusan Rantai Stunting di Kota Samarinda“ menjadi tema pengabdian kepada masyarakat sebagai langkah mendukung program Pemerintah untuk mencegah munculnya stunting baru, dan menurunkan stunting yang telah ada saat ini.
Pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat standar secara gratis. Kegiatan menyasar pada 45 anak, terdiri dari 15 anak laki-laki dan 30 anak perempuan, dengan usia termuda 9 tahun dan usia tertua 18 tahun.
Dalam relays berita yang dikirim ke redaksi, Ns. Tri Wahyuni, Ph.D selaku Dosen UMKT, sekaligus Ketua Majelis Kesehatan PWA Kaltim mengatakan, “Dipilihnya panti asuhan sebagai sasaran pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud keperdulian UMKT, PWA dan PWNA Kaltim dalam mendukung program pemerintah, terutama pada kelompok rentan yang berpotensi mengalami masalah kesehatan.”
Pada kegiatan dengan penyuluhan kesehatan disampaikan dua materi yaitu tentang Anemia dan Penyebabnya dan dilanjutkan dengan Stunting dan Faktor Resikonya. Setelah selesai penyuluhan kesehatan, anak-anak dilakukan pemeriksaan antopometri meliputi tinggi badan dan berat badan, tekanan darahdan kondisi kesehatan fisik. Bagi anak perempuan yang telah haid dilakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb).
Pada anak perempuan yang telah mengalami menstruasi sebanyak 21 anak. Dari 21 anak perempuan ini, hanya 4 anak perempuan yang memiliki kadar hemoglobin normal, yaitu 12 gr/dl ke atas. Rendahnya hemoglobin remaja putri akan menjadi salah satu faktor terhambatnya tumbuh kembang anak, rendahnya konsentrasi belajar, mudah lelah dan beresiko penyabab penurunan imunitas tubuh.
Pada perempuan yang mengalami anemia beresiko menyebabkan masalah kesehatan selama kehamilan, persalinan dan masa nifas, seperti perdarahan saat hamil, melahirkan dan masa nifas, dan resiko keguguran (Sagalova et al., 2021). Pada janin, anemia bisa menyebabkan terjadinya pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur dan aspyksia saat persalinan (Chaudhary et al., 2021; Wahyuni & Hanna, 2017).
Penyuluh memaparkan beberapa faktor penyebab anemia, diantaranya adalah karena pertambahan usia, kehilangan banyak darah (misalkan menstruasi hebat), riwayat penyakit yang diturunkan seperti talasemia, penyakit kronis seperti kanker, penyakit pada ginjal dan gaya hidup. Gaya hidup yang beresiko meningkatkan anemia yaitu kekurangan konsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, konsumsi makanan sampah (junkfood) atau konsumsi alkohol yang berlebihan.
Makanan untuk mecagah terjadinya anemia dapat bersumber dari sayuran, daging, ikan, telur dan susu. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan kepada pengasuh dan anak-anak panti asuhan untuk mengkonsumsi makanan sehat, belajar makan sayur dan buah, serta membuat olahan makanan sehat yang mengandung sayuran dan bahan -bahan yang mengandung mineral yang diperlukan tubuh. Penyuluh mengenalkan makanan sehat melalui komposisi piringku, agar lebih mudah difahami dan diterapjan dalam kehidupan sehari-hari.