BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Gandeng Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyuwangi, KPU Kabupaten Banyuwangi melakukan Sosialisasi Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) serentak 2024. Sasaran adalah pemilih kaum muda, gelaran sosialisasi dilakukan santai dan semi formal di Kedai Kopi Langgar Art, Desa Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Sabtu (19/10/2024).
Sosialisasi dan dialog menghadirkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur, Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Hukum dan Pengawasan, serta Komisioner Bawaslu Banyuwangi. Sosialisasi disampaikan pada 50 orang yang merupakan Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dari 25 cabang se Banyuwangi.
Ketua PDPM Banyuwangi Moh. Iqbal menyatakan, sosialisasi ini merupakan upaya mendorong kaum muda Muhammadiyah untuk berperan aktif mensukseskan pelaksanaan Pilkada dan Pilgub serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Selain berpartisipasi aktif baik sebagai penyelenggara, pengawas dan membantu KPU dan Bawaslu meningkatkan partisipasi pemilih muda.
“Kegiatan ini juga memberi informasi tentang tahapan yang sudah dan akan dilaksanakan oleh KPU dan indikator suksesnya pemilihan ketika jauh dari praktek money politik oleh Bawaslu. Dan pemahaman pada kaum Muhammadiyah agar tidak sampai ikut dalam politik transaksional, tapi gunakan politik hati dan naluri,” tegasnya.
Sementara itu menurut Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Hukum dan Pengawasan Edi Saiful Anwar mengatakan, sosialisasi ini mencakup berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemuda mengenai pentingnya hak suara mereka dalam proses demokrasi. Selain juga menjelaskan peran penting pemuda dalam membangun tatanan demokrasi yang kuat.
“Capaian pemilih dalam pilkada dan pilgub dikatakan sukses jika angka partisipasi minimal 83 persen, maka kami berharap Pemuda Muhammadiyah di Banyuwangi menjadi pendorong suksesnya proses pemilihan. Selain itu juga memberi wawasan tentang minimnya peta kerawanan dari praktek money politik dari penyelenggara, pengawas dan calon serta pemilih itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut Edi menjelaskan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), 60 persen pemilih di Indonesia didominasi kelompok muda. Atas dasar inilah KPU sebagai penyelenggara pemilu harus menyikapi fakta ini dengan baik, agar kalangan anak muda memiliki kesadaran untuk menyalurkan hak pilihnya. Sehingga penentu suksesnya tingkat partisipasi Pilkada Pilgub ada di pemuda dan pemilih pemula.
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyuwangi dan KPU Banyuwangi berharap tahapan pilkada dan pilgub serentak ini dapat terlaksana dengan lancar. Dan berrharap pemuda Muhammadiyah di Banyuwangi ikut ambil peran dalam mengawal proses tahapan, jika dilapangan ditemukan indikasi pelanggaran dan kerawanan proses tahapan pilkada dan pilgub. (Rizkie Andri)