JAKARTA, Suara Muhammadiyah - bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), Ghufron Mustaqim, menemui sekitar 30 pengusaha dan profesional muda Muslim diaspora yang sedang atau sebelumnya berdiam di luar negeri. Mereka berasal dari Amerika, Eropa, dan berbagai belahan dunia.
Pertemuan ini bertujuan untuk mengajak para pengusaha dan profesional muda bergabung menjadi anggota SUMU, guna memperkuat komunitas mentoring dan networking bisnis yang lebih luas. Para peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang industri, mulai dari perfilman, web3 dan cryptocurrency, hospitality, creative agency, hingga startup.
Dalam paparannya, Ghufron Mustaqim menekankan adanya pergeseran geopolitik global yang tengah berlangsung. “Peradaban Barat terus mengalami penurunan, sementara Peradaban Timur semakin mengkonsolidasi kekuatan dan pengaruhnya,” ujar Ghufron.
Ia menambahkan bahwa meski banyak analis memprediksi Tiongkok akan menjadi pemimpin dunia, namun arah masa depan tidak akan unipolar. “Atas izin Allah, masa depan akan multipolar, dimana Tiongkok dan Peradaban Islam akan berdampingan memimpin dunia,” jelasnya.
Ghufron juga menekankan pentingnya pemahaman atas megatrend ini sebagai peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pengusaha Muslim. Rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok menurutnya dapat dijadikan peluang dalam transfer teknologi, ekspansi pasar, serta akses modal. “Pergeseran geopolitik global ini adalah sebuah megatrend yang harus dipahami dan dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk membangun bisnis berwawasan global,” tegas Ghufron.
Lebih jauh, ia mengajak para pengusaha Muslim untuk mempererat kerja sama demi tujuan bersama, termasuk dalam mendukung perjuangan Palestina. “Ada satu isu yang dapat menyatukan umat Islam, yaitu pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis. Komitmen terhadap perjuangan Palestina bisa menjadi filter untuk menemukan pengusaha yang memiliki visi dan frekuensi yang sama,” tandas Sekretaris Jenderal SUMU itu.
Dengan semangat tersebut, SUMU berharap sinergi bersama diaspora Muslim dapat memperkuat jejaring usaha sekaligus memberi kontribusi nyata bagi kebangkitan peradaban Islam di tingkat global. (Soleh/Diko)