KANGAR, Suara Muhammadiyah – Tapak Suci Putera Muhammadiyah kembali menunjukkan tajinya di kancah internasional dengan tampil memukau dalam Perkampungan Sunnah 1446H yang diselenggarakan di Kangar, Perlis, Malaysia pada (9-11/05/2025). Acara yang dihadiri peserta dari berbagai negara ini menjadi wadah strategis dakwah kultural Muhammadiyah sekaligus panggung kehormatan bagi seni bela diri warisan ulama ini.
Penampilan para pendekar Tapak Suci yang berasal dari Indonesia dan Malaysia menyita perhatian ribuan hadirin. Aksi jurus-jurus khas Tapak Suci disuguhkan dengan perpaduan seni, disiplin, dan spiritualitas, mencerminkan semangat “Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah.” Sorak kagum dan tepuk tangan menggema sepanjang pertunjukan, menjadi bukti kuat bahwa Tapak Suci bukan sekadar bela diri, melainkan medium dakwah yang bermartabat.
Kehadiran Tapak Suci dalam event ini merupakan bagian dari langkah nyata internasionalisasi Muhammadiyah, yang kini semakin menguat melalui pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan dakwah budaya. Tidak hanya mengakar di Indonesia, Muhammadiyah terus mengukir jejak globalnya—dan Perkampungan Sunnah Kangar menjadi salah satu etalase penting dari gerakan global itu.
Kegiatan ini juga melibatkan secara aktif Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Perlis, yang bersama dengan PCIM Malaysia dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), menjadi penggerak utama sinergi dakwah antarbangsa. Sinergi ini memperkuat jejaring Muhammadiyah di Malaysia sebagai pusat peradaban Islam modern yang menjunjung tinggi keilmuan, akhlak, dan kerja nyata.
Tidak hanya menampilkan pertunjukan bela diri, Perkampungan Sunnah juga diisi dengan ceramah, pelatihan spiritual, kegiatan keluarga, dan forum silaturahmi umat Islam dari berbagai latar belakang. Kehadiran Muhammadiyah melalui Tapak Suci membawa pesan kuat bahwa Islam adalah agama yang ramah, kokoh, dan solutif terhadap persoalan zaman.
Malam puncak (11/05) menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Duli Yang Maha Mulia Tuanku Raja Perlis yang secara langsung menutup acara. Dalam sambutannya, Baginda Raja menyampaikan apresiasi atas kontribusi para ulama, ormas Islam, dan khususnya Muhammadiyah, dalam membangun peradaban Islam yang damai dan menyatukan. Kehadiran Raja menjadi bentuk pengakuan dan kehormatan atas kiprah Muhammadiyah yang semakin diperhitungkan di tingkat regional.
Dengan semangat kolaboratif dan visi dakwah berkemajuan, kehadiran Tapak Suci di Perlis bukan sekadar simbol, tetapi tonggak nyata bahwa Muhammadiyah tidak sedang menuju internasionalisasi tetapi telah menjadi bagian penting dari gerakan Islam global. (n)