Kyai Fachrur Rozi dan Ustad Nurbini Mengangkat Kelas Pesantren Lansia
SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Di Pesantren Lansia Semarang, sebuah fenomena spiritual unik terjadi. Di tengah suasana masjid yang hening oleh renungan, tawa renyah puluhan santri lansia sering kali bercampur dengan isak tangis haru yang menyayat. Inilah momentum gembira sekaligus haru yang menjadi ciri khas program yang diselenggarakan oleh Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Ngaliyan, Wates, Semarang.
Perubahan atmosfer ini merupakan hasil dari rebranding signifikan. Panitia program memutuskan untuk "naik kelas" dengan menggandeng magnet baru, yakni kyai kondang Dr. KH. Fachrur Rozi, M.Ag., sebagai pengasuh utama kajian. Kehadiran sosok ulama pandai menghibur layaknya seorang entertainer terbukti sukses besar.
Antusiasme publik melonjak drastis, membuktikan daya tarik Kyai Fachrur Rozi. Kuota peserta Pesantren Lansia bahkan dikabarkan ludes hanya dalam waktu 24 jam sejak pendaftaran dibuka. Hal ini menegaskan bahwa program spiritual bagi lansia kini menjadi kebutuhan yang sangat diminati, didukung oleh pengajar yang mampu membawakan suasana berbeda.
Yai Rozi, begitu ia banyak disebut, membawa suasana yang sama sekali berbeda. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang ini sukses memecah kebekuan dengan gaya bicaranya yang ringan dan penuh analogi, meskipun topik yang dibawakan sangat krusial: mengupas satu-satunya bekal abadi yang lolos "imigrasi akhirat," yakni amal perbuatan.
"Ada tiga yang mengantar kita ke kuburan: keluarga, harta, dan amal. Tapi hanya amal kita yang setia ikut masuk ke liang lahat," pesan Kyai Fachrur Rozi, yang disampaikan dengan jenaka namun menohok.
Pesan dia tentang pentingnya memperbanyak 'packing' bekal amal saleh mumpung fisik masih kuat dan nafas masih ada, disambut anggukan takzim dan senyum penuh makna dari para santri lansia putra dan putri.
Suasana Qiyamul lail dan Muhasabah, Serasa Di Mekkah
Namun, kegembiraan yang disajikan di Sabtu malam (7/12/25) kemarin tidaklah berhenti di sana. Ia diantar menuju puncak pengalaman spiritual yang penuh keharuan di pagi dinihari hingga Subuh menjelang. Momen ini terjadi dalam sesi qiyamul lail dan muhasabah menggetarkan jiwa (shalat malam dan refleksi diri) yang dipimpin oleh Ustad Nurbini.
Dalam keheningan sepertiga malam, setelah bersujud pasrah di hadapan yang Maha Kuasa, Ustad Nurbini mengajak santri untuk merenungi dan mengoreksi diri.
Momen yang terasa sangat personal dan mendalam ini sukses menyentuh hati para santri. Salah seorang santri, Gunoto, bahkan menggambarkan suasana ini sebagai "terasa seperti sedang berada di Mekkah," menegaskan betapa tingginya nilai spiritual yang didapatkan.
Digelar Setiap Bulan di Akhir Pekan Pertama
Bagi yang tertarik merasakan perpaduan unik ini, kegiatan rutin Pesantren Lansia Semarang diselenggarakan pada pekan pertama setiap bulannya oleh Masjid At-Taqwa Muhammadiyah, yang beralamat di Jalan Palir Kaliancar, Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Sebagai contoh, gelaran mendatang untuk bulan Januari 2026 akan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 4 Januari 2026.
Mengingat kuota yang cepat habis, calon santri diimbau untuk segera mendaftar dengan menghubungi Kepala Program Pesantren Lansia Semarang, H. Solikhul, melalui kontak WhatsApp di nomor 08122572294.
Informasi lebih lanjut mengenai pesantren Lansia dan berbagai kegiatan menarik Masjid At-Taqwa Ngaliyan lainnya dapat diakses melalui akun media sosial Instagram @attaqwa_ngaliyan


