Trauma Healing, UMY Rescue Dampingi Psikososial bagi Anak di Aceh Tamiang

Publish

26 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
103
Foto Istimewa

Foto Istimewa

ACEH TAMIANG, Suara Muhammadiyah - Banjir yang melanda Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, dengan ketinggian air mencapai 4–6 meter tidak hanya merusak rumah dan fasilitas warga, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis, terutama bagi anak-anak. Pengalaman kehilangan rasa aman, terhentinya aktivitas sehari-hari, serta perubahan lingkungan secara drastis menjadi sumber tekanan emosional yang masih dirasakan hingga saat ini.

Kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan fasilitas dasar pascabencana. Aliran listrik di kawasan terdampak baru kembali berfungsi dua hari terakhir, sementara ketersediaan air bersih masih sangat terbatas. Situasi ini membuat proses pemulihan tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik, tetapi juga pada stabilitas psikologis masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak.

“Anak-anak sering kali belum mampu mengungkapkan rasa takut dan kecemasan yang mereka alami secara verbal. Pengalaman banjir dapat memicu ketakutan berkepanjangan, gangguan tidur, hingga perubahan perilaku jika tidak ditangani sejak dini. Karena itu, intervensi psikososial menjadi bagian penting dalam fase pemulihan pascabencana,” ujar Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Jiwa., Ph.D., dosen Keperawatan UMY yang tergabung dalam Tim UMY Rescue 2025.

Sebagai bentuk respons, UMY Rescue 2025 menghadirkan layanan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS) bagi anak-anak terdampak banjir pada Selasa (23/12) di Masjid Nurul Iman, Dusun Bukit Suling, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. 

Sebanyak 40 anak mengikuti kegiatan ini melalui pendekatan play therapy dan art therapy. Anak-anak diajak menggambar, menceritakan karya yang mereka buat, serta menyampaikan harapan mereka untuk masa depan.

“Melalui kegiatan ini, anak-anak memiliki ruang aman untuk mengekspresikan perasaan yang sulit mereka ceritakan. Dari proses tersebut, kami dapat memahami kondisi emosional mereka sekaligus membantu menumbuhkan kembali rasa aman, keberanian, dan harapan setelah mengalami peristiwa traumatis. Kami juga membagikan alat tulis berupa pensil warna sebagai sarana ekspresi,” tambah Shanti.

Selain dukungan psikososial, tim juga memberikan edukasi kesehatan gigi bagi anak-anak yang dikemas secara interaktif melalui kegiatan menari dan bernyanyi agar mudah dipahami dan menyenangkan.

Tidak hanya berfokus pada pemulihan kesehatan mental anak, UMY Rescue 2025 turut bekerja sama dengan Puskesmas Rantau dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebanyak 78 warga mendapatkan layanan pengobatan sesuai dengan keluhan yang dialami.

“Di lokasi ini, keluhan yang paling banyak ditemukan antara lain batuk dan pilek, demam, sakit kepala, nyeri badan, hipertensi, serta penyakit kulit. Dari hasil skrining, satu warga dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” jelas Shanti. (NF)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 29  personil dan guru besar Kluang Johor Malaysia melakuk....

Suara Muhammadiyah

1 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof dr B....

Suara Muhammadiyah

5 September 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penelitian dan Pengembangan 'Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Pusat 'Aisyiy....

Suara Muhammadiyah

7 October 2025

Berita

KUANSING, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Kuantan Singingi kembali menghadirka....

Suara Muhammadiyah

17 November 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penyelenggaraan turnamen UAH International Super Series V Solo 2025 ....

Suara Muhammadiyah

2 July 2025