JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dengan moto generasi siap 5.0 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) resmi meluncurkan Uhamka College of Talent (UCT) sebagai program inovatif untuk menggali dan mengembangkan potensi generasi milenial dan alpha dalam menghadapi tantangan zaman. Acara peluncuran ini dihadiri langsung oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof. Dadang Kahmad, Buya Anwar Abbas, serta para pimpinan universitas, termasuk wakil rektor, dekan, sekretaris universitas, kepala biro, wakil dekan, dan perwakilan lembaga mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor Uhamka menjelaskan bahwa UCT dirancang sebagai program pendidikan singkat yang menyesuaikan dengan tren dan kebutuhan generasi muda saat ini. Program ini berfokus pada pengembangan minat dan bakat dengan pendekatan yang lebih fleksibel dibandingkan pendidikan formal konvensional.
"Anak-anak muda sekarang tidak terlalu senang dengan sekolah yang hanya bersifat formalitas. Mereka lebih fokus pada apa yang mereka sukai. UCT akan menjawab tantangan tersebut dengan menjadi jembatan untuk menyalurkan bakat dan minat mereka secara profesional, sehingga generasi milenial dan alpha bisa berkembang dengan cara yang lebih ‘on the track’ dan ‘fast track’," ujar Rektor Uhamka.
Lima Program Unggulan UCT
UCT menghadirkan lima program unggulan yang sesuai dengan perkembangan industri dan kebutuhan masa depan, yaitu:
1. Dunia Seni dan Budaya – Menyiapkan generasi muda untuk berkiprah di bidang seni, budaya, dan industri kreatif.
2. Persiapan Tenaga Kerja Internasional – Membekali tenaga kerja dengan keterampilan untuk disiapkan bersaing secara global
3. Ekonomi Kreatif dan E-Sport – Mengembangkan potensi dalam industri ekonomi digital dan gaming yang sedang berkembang pesat.
4. IT Development – Mempersiapkan generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan teknologi dan digitalisasi.
5. Agrobisnis – Menginspirasi anak muda untuk terjun ke sektor pertanian modern sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.
Lima program tersebut nanti akan di kolaborasikan dengan tenaga profesional, perusahaan dan juga pemerintah. Misalnya pelatihan dibidang IT kita sudah memiliki kerjasama dengan google dan kita minta mereka yang mengajarkan secara langsung. Begitu juga untuk menjadi bintang iklan kita bekerja smaa dengan rumah produksi dan lain-lain
Dari kelima program tersebut, agrobisnis menjadi salah satu fokus utama UCT, mengingat sektor ini masih memiliki peluang besar namun belum banyak diminati oleh generasi muda. Program ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengubah paradigma pertanian agar lebih menarik bagi anak muda.
"Tantangannya adalah bagaimana membuat generasi muda tertarik menjadi petani yang memiliki nilai tambah dan profesionalisme. Agrobisnis harus dikemas secara modern dan berdaya saing tinggi agar bisa menjadi pilihan karier yang menjanjikan," tambah Rektor Uhamka.
Dalam sambutannya, Prof. Dadang Kahmad, selaku Ketua BPH Uhamka, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, UCT adalah jawaban atas kebutuhan zaman, di mana anak muda lebih menyukai metode pembelajaran yang cepat namun efektif.
"Anak-anak muda saat ini lebih suka program yang singkat tetapi memberikan hasil maksimal. UCT menjadi terobosan dalam dunia pendidikan yang selama ini lebih cenderung menyiapkan sarjana untuk menjadi peneliti atau ilmuwan. Dengan adanya UCT, anak-anak muda bisa belajar sesuai dengan minat mereka dan langsung mengaplikasikan ilmunya," ungkapnya.
Merespons Tantangan dan Peluang di Era Digital
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 65% anak muda lebih tertarik dengan teknologi dan pengembangan hobi mereka, dibandingkan dengan sistem pendidikan konvensional di kampus. Selain itu, kebutuhan tenaga profesional di bidang teknologi, IT, dan agro bisnis masih belum terpenuhi secara optimal.
Dengan hadirnya Uhamka College of Talent (UCT), Uhamka berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan industri masa depan. UCT akan menjadi wadah yang menghubungkan bakat, minat, dan peluang kerja, sehingga generasi milenial dan alpha dapat berkembang dengan lebih maksimal dan profesional.