Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melalui Fakultas Agama Islam (FAI) melaksanakan kegiatan internasional bertema Shariah Intelligence: International Workshop Ushul Fiqh-Indonesia, yang diselenggarakan di Aula AR. Fachruddin, FEB Uhamka, Kamis (16/10).
Kegiatan International Workshop Ushul Fiqh merupakan program internasionalisasi FAI Uhamka yang membahas impelementasi konsep Shariah Intelligence, berbasis kepada Ushul Fiqh.
Workshop Internasional ini dibuka secara resmi oleh Prof. Ai Fatimah Nur Fuad selaku Dekan FAI Uhamka. Hadir sebagai narasumber adalah Sheikh Nuruddeen Lemu Direktur Riset dan Pelatihan dari Da'wah Institute of Nigeria dan Brother Lim Jooi Soon, selaku President of Interactive Da'wah and Tarbiyah (IDT) Malaysia yang hadir Bersama delegasi dari Malaysia yaitu Ustadz Muhammad Fitri bin Abdulllah, sebagai Dewan Pengurus Pertubuhan Kebijakan Islam Malaysia, pakar di bidang Dakwah and Hinduism) dan Ustadz Abdul Razak Muthallib, selaku Pengajar tetap Interactive Dakwah and Tarbiyah Malaysia, pakar di bidang Dakwah and Hadith. Kegiatan ini juga dihadiri oleh sekitar 50 orang peserta terdiri dari utusan MUI dan berbagai organisasi Islam, serta Wakil Dekan dan Kaprodi di FAI Uhamka, tenaga kependidikan dan para dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Uhamka.
Prof. Ai Fatimah Nur Fuad dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan workshop internasional ini sebagai wadah untuk memperkuat produksi diskursus keislaman dosen FAI dan AIK Uhamka, berbasis Ushul Fiqh & Shariah Intelligence.
"Kegiatan hari ini adalah International Workshop yang menghadirkan narasumber dari Nigeria dan Malaysia, dengan topik pembahasan mengenai Shariah Intelligence yang berbasis kepada Ushul Fiqih, Ijtihad, dan Maqashid Syariah. Melalui kegiatan ini, kita sedang membangun fondasi pengetahuan dan metodologi hukum Islam bagi para dosen Uhamka, khususnya yang mengampu Mata Kuliah Al-Islam dan KeMuhammadiyahan, dengan mendalami metode triangulasi ijtihad yaitu Ushul Fiqh, Qawaid al Fiqhiyyah dan Maqashid Shariah."
Sementara itu, Sheikh Nuruddeen Lemu sebagai narasumber Workshop Internasional ini menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini bisa memberikan wawasan baru bagi para dosen pengampu di bidang keilmuan Islam. Selain itu dapat mempraktikan cara berfikir kritis terhadap ajaran-ajaran ilmu Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru bagi para dosen pengampu bidang keilmuan Islam yang tidak hanya fokus ke kegiatan mengajar saja, namun juga memberikan praktik kepada mahasiswa untuk berfikir kritis dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur'an. Sehingga bisa diimplementasikan secara profesional dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kampus Islam dan bisa memberikan kontribusi nyata terhadap penerapan nilai-nilai Islam," pungkas Sheikh Nuruddeen Lemu.