CIREBON, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) resmi membuka Pre-PhD Coaching dan Kuliah Umum, yang berlangsung selama tiga hari, dari 17 hingga 19 Februari 2024. Kegiatan ini merupakan kerja sama strategis dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dan bertujuan untuk mempersiapkan akademisi dan calon mahasiswa doktoral dalam menyusun proposal PhD, memahami metodologi penelitian, serta mengidentifikasi research gap yang relevan dan signifikan.
Acara ini dihadiri oleh akademisi dan dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Barat, yang menunjukkan tingginya antusiasme akademisi dalam memperkuat kapasitas penelitian mereka dan melanjutkan studi ke jenjang doktoral.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon, Dr. Arif Nurudin, yang didampingi oleh para Wakil Rektor UMC. Dalam sambutannya, Dr. Arif Nurudin menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UMC untuk meningkatkan kualitas akademik dan memperluas akses bagi akademisi yang ingin menempuh studi doktoral.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia dalam program Pre-PhD Coaching ini. Melalui program ini, para akademisi akan mendapatkan wawasan penting dalam menyusun proposal PhD yang berkualitas, menemukan research gap yang tepat, serta memahami metodologi penelitian yang relevan. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan daya saing akademik di lingkungan Muhammadiyah,” ujar Dr. Arif Nurudin dalam sambutannya.
Dukungan UMAM dalam Pengembangan Akademisi
Meskipun Rektor UMAM, Dr. Saidul Amin, M.A., tidak dapat hadir langsung dalam acara ini, beliau tetap memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Pre-PhD Coaching ini. Dalam pernyataan resminya, Dr. Saidul Amin menegaskan bahwa UMAM siap menjadi destinasi utama bagi akademisi Muhammadiyah yang ingin melanjutkan studi doktoral.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini sebagai langkah awal dalam mencetak akademisi berkualitas yang mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Universiti Muhammadiyah Malaysia berkomitmen untuk membimbing para calon mahasiswa PhD agar lebih siap dalam menempuh studi doktoral dan menghasilkan penelitian yang memiliki dampak nyata,” ungkapnya.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan pembinaan tentang strategi memilih topik penelitian yang sesuai dengan tren akademik terbaru serta cara menemukan research gap yang relevan dalam penelitian. Materi utama yang diberikan mencakup menentukan topik penelitian yang berdampak akademik dan praktis; Teknik pencarian literatur terbaru untuk menemukan research gap; Metode analisis dan pemetaan tren penelitian global; Langkah-langkah menyusun proposal PhD yang sistematis dan menarik bagi calon pembimbing.
Sesi ini berlangsung dengan interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengembangkan ide penelitian mereka secara lebih mendalam.
Hari kedua difokuskan pada pemahaman metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang studi masing-masing. Sesi ini meliputi:
🔹 Pemilihan pendekatan penelitian yang tepat (kualitatif, kuantitatif, atau mixed-methods).
🔹 Merancang penelitian yang memberikan kontribusi akademik dan kebijakan.
🔹 Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian PhD.
Selain itu, peserta juga melakukan simulasi penyusunan proposal PhD, yang kemudian dievaluasi oleh pemateri untuk memberikan masukan yang konstruktif.
Kuliah Umum oleh Akademisi UMAM
Pada 19 Februari 2024, program ini ditutup dengan kuliah umum oleh dua akademisi terkemuka dari UMAM, yaitu Assoc. Prof. Dwi Santoso, Ph.D. dan Assoc. Prof. Sohirin, Ph.D..
Dalam kuliahnya, Assoc. Prof. Dwi Santoso, Ph.D. membahas peran linguistik forensik dalam dunia hukum, termasuk bagaimana analisis bahasa dapat digunakan dalam investigasi kriminal dan kasus peradilan. Teknik linguistik dalam mengidentifikasi keaslian dokumen hukum dan rekaman suara. Serta tantangan dalam penerapan linguistik forensik untuk hukum digital dan cybercrime.
Kuliah ini memberikan wawasan bagi akademisi yang tertarik pada linguistik forensik dan aplikasinya dalam berbagai disiplin ilmu.
Sesi ini dibawakan oleh Assoc. Prof. Sohirin, Ph.D., yang membahas peran Islam dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif di era globalisasi. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam membangun harmoni sosial di masyarakat global; Tantangan yang dihadapi umat Islam dalam era digital dan globalisasi; Peran akademisi dalam mengembangkan penelitian berbasis Islam yang relevan dengan perkembangan zaman.
Kuliah ini memberikan perspektif yang lebih luas bagi akademisi dan mahasiswa yang tertarik dengan kajian Islam dalam konteks global.
Dukungan Majelis DiktiLitbang PP Muhammadiyah: Menuju 5000 Doktor
Program Pre-PhD Coaching ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mensukseskan program 5000 Doktor, sebagaimana yang dicanangkan oleh Majelis DiktiLitbang PP Muhammadiyah. Prof. Bambang Setiaji, selaku Ketua Majelis DiktiLitbang, menegaskan bahwa kegiatan ini sangat strategis dalam meningkatkan jumlah akademisi Muhammadiyah yang bergelar doktor.
“Program ini adalah bagian dari visi Muhammadiyah dalam mencetak lebih banyak doktor di Indonesia. Dengan semakin banyaknya akademisi yang memiliki kualifikasi PhD, kita dapat meningkatkan daya saing perguruan tinggi Muhammadiyah serta kualitas pendidikan dan penelitian yang dihasilkan,” ujar Prof. Bambang Setiaji.
Dengan suksesnya pembukaan program Pre-PhD Coaching dan Kuliah Umum ini, Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Universiti Muhammadiyah Malaysia berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama akademik guna meningkatkan kapasitas akademisi Indonesia.
Diharapkan, program ini dapat menjadi langkah awal bagi lebih banyak akademisi Muhammadiyah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral, khususnya di Universiti Muhammadiyah Malaysia, serta menghasilkan penelitian yang berdampak positif bagi masyarakat dan dunia akademik.