PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 1.500 dhuafa serta 200 anak yatim se-Provinsi Riau menerima santunan dalam acara Tabligh Akbar yang digelar Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Selasa (2/4/2024) sore. Acara tersebut mengundang Ustad Abdul Somad (UAS) untuk menyampaikan tausyiah.
Rektor Umri Dr Saidul Amin mengatakan, santunan yang diberikan kepada kaum dhuafa tersebut selain berasal dari Umri juga bersumber dari Baznas Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau serta juga dari para donatur. Pihaknya berharap, santunan yang diberikan dapat membantu para kaum dhuafa dan anak yatim.
“Kami berharap santunan yang diberikan dapat membantu bagi mereka yang mendapatkan. Kami harapkan doa dari kaum duafa dan anak yatim ini, karena doa mereka yang akan diijabah oleh Allah SWT untuk kemajuan Umri ke depannya agar menjadi perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara,” katanya.
Ditambahkannya, UMRI saat ini memiliki 11 ribu mahasiswa yang tersebar di delapan Fakultas. Sementara, Fakultas Kedokteran sudah mendapat rekomendasi dari Dirjen Dikti dan tinggal menunggu surat keputusan (SK). Menurutnya, jika dibanding dengan Sumatera Utara, Riau setidaknya memiliki lima Fakultas Kedokteran. Namun nyatanya, saat ini baru ada di dua perguruan tinggi.
Seperti perguruan swasta lain, UMRI membangun dari bawah. Saidul sendiri mengaku sejak awal sudah berjanji membangun fasilitas tanpa dari dana kampus. Hasilnya, UMRI menerima Rusunawa bantuan dari Kementerian PUPR RI. Lalu ada juga kawasan Ekoriparian dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Terakhir, UMRI sedang membangun pusat kegiatan belajar berbasis wakaf. Dari 16 ruangan yang ada, rata-rata wakaf orang. Di antaranya, ruangan wakaf Ibunda Zulkifli Hasan dan wakaf Ibunda dari mantan Gubernur Riau Saleh Djasit.
"Kami berharap, ke depan ada ruangan wakaf atas nama orang tua Pj Gubernur Riau," tutur Saidul. Saat itu, Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto juga hadir langsung di lokasi.
Sementara, Wakil Ketua I Baznas Riau, Dr Yahanan menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Riau dalam meningkatnya jumlah zakat. Dimana, jumlah zakat yang terkumpul terus naik setiap tahun. Di tahun 2022, keluar edaran dari Pemprov. Riau terkait zakat sehingga terkumpul Rp. 32 miliar. Dia merasa, tanpa dukungan dari Pemprov Riau, pengumpulan zakat tak akan sebesar ini.
Dijelaskan dia, zakat yang disalurkan kepada 1.500 dhuafa ini berasal dari para ASN dan muzakki yang ada Riau. Dia mendoakan, para pemberi zakat semakin diberkahi hidupnya. Termasuk memberikan rejeki kepada para muzakki.
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto yang turut hadir mengapresiasi UMRI yang menyerahkan santunan kepada kaum dhuafa di bulan Ramadan. Dia berharap, UMRI semakin terkenal dan berkembang., sehingga masyarakat semakin merasakan hal baik dari keberadaan UMRI.
Dia juga berpesan, setiap mahasiswa dipersiapkan menghadapi Indonesia Emas 2045. Dia berharap, alumni UMRI bisa bersaing di tingkat nasional. Pemprov Riau, tambahnya, siap memberikan dukungan kepada pihak UMRI.
Sementara dalam tausyiahnya, UAS menyampaikan bahwa setiap Muslim wajib memperhatikan anak yatim, kaum miskin dan dhuafa. Umat Islam harus memperhatikan jangan sampai ada tetangganya yang kelaparan. Karena itu wajib memperhatikan orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Kemudian ia juga mengajak bahwa yang akan menjadi bekal diakhirat kelak salah satunya adalah sedekah. Karena itu ia mengajak pada bulan Ramadan ini untuk memperbanyak sedekah. “Harta tidak akan dibawa mati, sedekahlah yang akan menjadi bekal. Karena itu pada bulan Ramadan hendaknya kita banyak-banyak bersedekah,” ajaknya.
Labih jauh, UAS juga mengatakan bahwa pertemuan ini memanjangkan umur dan rejeki. Karena berdasarkan hadist, Silaturahim bisa menambahkan umur. Jadi meski umur sudah ditakdirkan Allah. Namun, lewat Silaturahim, nilai dari usia itu bisa ditambah.
"Itu makna Silaturahim. Jadi yang hadir saat ini, umurnya memang mungkin tak bertambah. Tapi kualitas umurnya sudah bertambah. Karena dalam perjumpaan, dan saling berjabat tangan, maka gugur dosanya," papar UAS. (Muhansir).